Muslim Amerika kini lebih terbuka dalam melakukan aktivitas sosial terutama untuk mengisi bulan Ramadhan. Mereka menggelar berbagai kegiatan antara lain memberikan makanan pada para buruh dan menggalang dana untuk membuka tempat penampungan bagi kaum duafa.
Selama ini warga Muslim di AS biasanya memberikan sumbangannya secara personal pada orang-orang yang membutuhkan dan pada masjid-masjid yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.
"Tapi sekarang cara mereka memberikan dan mengumpulkan donasi sudah berubah. Sekarang lebih terbuka dan lebih luas, karena warga Muslim ingin membangun hubungan dengan masyarakat yang lebih luas, " kata Mukit Hussain, aktivis Muslim di Nothern Virginia.
Ia menyatakan, Nabi Muhammad Saw memang menyerukan agar ketika memberi, jangan sampai diketahui oleh orang banyak. "Namun dengan lebih terbuka, akan lebih mendorong masyarakat untuk lebih dermawan, " ujar Hussain.
Sama seperti dengan sebagian besar umat Islam di berbagai belahan dunia lainnya, warga Muslim di AS mulai berpuasa pada Kamis (13/9). Sepanjang bulan Ramadhan ini, mereka melakukan berbagai aktivitas sosial, antara lain penggalangan dana untuk warga non-Muslim yang miskin.
"Kami hanya melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan, " kata Badreldin Fadul, warga Muslim AS keturunan Sudan.
Warga Muslim lainnya, Lela Martinez mengatakan, "Nampaknya warga Muslim sekarang muncul ke permukaan, melihat diri mereka sendiri sebagai sebuah kekuatan. Kita bisa mewujudkan sesuatu jika kita bersama-sama mau mewujudkannya. "
Penulis buku-buku tentang Muslim di AS, Ihsan Bagby mengungkapkan, selama bertahun-tahun warga Muslim di AS hanya fokus dengan komunitasnya sendiri. Menurutnya, tragedi serangan 11 September 2001 menjadi pemicu warga Muslim untuk lebih muncul ke permukaan.
Ketua bidang kepemudaan All Dules Area Mosque Society Joshua Salaam menambahkan, selama ini warga Muslim bertanya-tanya, "Bagaimana membuat masyarakat Amerika mau menoleh pada kami?" Jawabannya, kata Salaam, membuat masyarakat Amerika tahu tentang umat Islam, karena selama ini masyarakat Amerika banyak yang belum mengetahui secara mendalam soal Islam.
"Kita perlu mengembangkan kembali aspek dalam Islam yaitu hidup bermasyarakat, " sambung Salaam. (ln/iol)