Suara warga Muslim AS terpecah antara yang optimis dan pesimis menanti perubahan yang dijanjikan presiden terpilih AS, Barack Obama. Pasalnya, sejumlah pejabat penting yang dipilih Obama adalah orang-orang lama yang selama ini tidak menunjukkan keberpihakannya pada kepentingan warga Muslim.
Direktur Eksekutif American Muslims Voice (AMV), Samina Faheem berpendapat, Obama sudah mewujudkan janjinya tapi ia tidak melakukan hal yang lazim sebagai presiden baru yaitu mengganti orang-orang lama dan memilih orang-orang baru.
Direktur Nasional American Muslim Council di Chicago, Ali Khan termasuk yang optimis dengan jajaran kabinet Obama. "Perubahan tidak selalu berarti harus orang-orang baru. Perubahan bisa berarti kombinasi dengan orang-orang baru agar tujuan pemerintahan tercapai.
Pernyataan serupa dilontarkan Laila Qatami, Direktur American Arab Anti-Discrimination Committee (ADC). "Perubahan tidak terjadi dalam satu malam, orang-orang lama tidak selalu berarti kebijakan lama. Kita harus realistis dalam hal perubahan yang kita inginkan," ujarnya.
Sejumlah pemuka Muslim mengungkapkan keyakinannya, perubahan utama yang akan dilakukan Obama adalah mengakhiri perang di Irak meskipun Obama tetap mempertahankan Robert Gates sebagai menteri pertahanan.
"Kami yakin Obama akan memenuhi janjinya untuk menarik pasukan AS dari Irak dalam waktu 16 bulan setelah ia resmi masuk ke Gedung Putih," kata Fahim, tokoh Muslim dari New Jersey.
"Obama sejak awal menentang perang di Irak dan Menteri Pertahanan Robert Gates atau siapa pun tidak akan bisa menghalanginya," sambung Ali Khan.
Pendapat berbeda diungkapkan Kamal Nawash, Presiden Free Muslim Coalition Against Terrorism. Ia tidak yakin Obama akan melakukan perubahan yang revolusioner baik dalam kebijakan dalam negeri maupun luar negeri, terutama yang terkait umat Islam. Ia menunjuk tim keamanan nasional Obama yang menurutnya "bagian kedua" dari tim keamanan nasional mantan presiden Bill Clinton.
Juru bicara Council on American-Islamic Relations (CAIR), Corey Saylor mengatakan, berharap Obama melakukan banyak perubahan adalah sikap yang tidak realistis. "Mungkin akan ada beberapa perubahan, tapi tidak seperti yang diharapkan banyak orang," ujarnya.
Saylor juga meragukan Obama akan menepati janjinya untuk memulangkan semua pasukan AS di Irak. Menurutnya, waktu 16 bulan bukan jadwal yang masuk akan untuk menarik seluruh pasukan. Saylor juga meragukan akan ada perubahan pandangan AS atas masalah Israel dan Palestina di bawah kepemimpinan Obama karena Obama sendiri dan orang-orang dekatnya adalah para pendukung buta Israel. (ln/iol)