Muslim AS Bingung Salurkan Zakat dan Sedekahnya

Banyak warga Muslim di Amerika Serikat yang sedang bingung, bagaimana mereka bisa menyalurkan dana-dana bantuan mereka pada bulan Ramadhan ini.

Pasalnya, pemerintah AS terus melakukan pembatasan-pembatasan dan mencurigai aktivitas lembaga-lembaga sosial Muslim.

Menurut Direktur Administratif Life for Relief and Development Charity Muhammad Alomari, tindakan pemerintah AS itu membuat komunitas Muslim khawatir.

"Mereka harus mengeluarkan zakat, tapi bagaimana mereka menyerahkannya, apakah akan diberikan ke masjid saja atau kepada teman yang akan membawanya ke luar negeri? Jalan untuk bersedekah nampaknya makin sempit saja, " kata Alomari seperti dikutip AFP.

Organisasi sosial yang kini dipimpin Alomari, adalah salah satu organisasi sosial Muslim yang oleh AS dimasukkan dalam "daftar hitam" setelah peristiwa 11 September 2001. AS menuding organisasi itu telah menyalurkan dana bantuan pada kelompok-kelompok yang oleh Presiden Bush disebut sebagai kelompok teroris seperti Hamas dan Hizbullah.

Menurut Alomari, pemerintah AS menekan mereka bahkan FBI melakukan penggeledahan pada tahun 2006 dan memaksa Life for Relief untuk menghentikan penyaluran bantuannya bagi panti-panti asuhan di Libanon dan wilayah Palestina. Setelah penggeledahan itu, pemerintah AS membekukan rekening organisasi tersebut.

Alomari menyatakan, pihaknya sampai memperkarakan masalah ini ke pengadilan, agar bank yang selama ini menjadi rekanan Life for Relief tidak memasukkan rekening mereka sebagai rekening yang dikatagorikan sebagai rekening pencucian uang atau yang membiayai terorisme.

Bukan hanya rekening Life for Relief yang dibekukan, pemerintah AS juga menjatuhkan tuduhan pada para pendiri dan pengurus organisasi sosial Muslim terbesar di AS itu, bahwa mereka telah menyalurkan dana sekitar 12, 4 juta dolar pada Hamas dan organisasi lainnya di Tepi Barat dan Ghaza.

Para aktivis Muslim di AS menyesalkan tindakan sejumlah pemerintah federal AS yang melakukan penggeledahan terhadap lembaga-lembaga sosial Muslim menjelang masuknya bulan Ramadhan.

Menjelang Ramadhan tahun 2004, American Relief Agency yang berbasis di Missouri juga dinyatakan ditutup oleh pemerintah federal setempat, dengan tuduhan terkait dengan Hamas dan Al-Qaidah.

Seorang pengacara yang membela dua organisasi sosial di AS, Shereef Akeel mengecam tindakan pemerintah AS yang melakukan penggeledahan menjelang bulan Ramadhan, hanya berdasarkan kecurigaan.

Akibatnya, menurut laporan Washington Post edisi 30 Oktober 2006, dana bantuan yang didonasikan warga Muslim AS pada lembaga-lembaga sosial Muslim jumlahnya makin menuru, karena mereka takut FBI akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam dan menuduh mereka telah membantu teroris.

Jika kondisi ini terus berlanjut, Alomari khawatir lembaga-lembaga sosial Muslim di AS akan punah. Sampai saat ini, sudah enam organisasi Muslim besar yang operasionalnya dihentikan oleh pemerintah AS dengan tuduhan terkait terorisme. Begitu juga organisasi-organisasi kecil yang terus diteror dengan penggeledahan-penggeledahan oleh FBI.

Dawud Walid, direktur Council on American-Islamic Relations Cabang Michigan mengatakan, aparat berwenang pemerintahan federal AS telah melangkahi hukum. "Secara tidak langsung mereka menutup organisasi-organisasi sosial Muslim tanpa melalui proses hukum. Mereka membuat takut para pengelolanya dan para donaturnya, " tukas Walid. (ln/iol)