Muslim Amerika Utara Protes Kandidat Presiden AS John McCain

Islamic Society of North Amerika (ISNA)-wadah organisasi bagi warga Muslim Amerika Utara-mendesak kandidat presiden AS dari Partai Republik John McCain untuk tidak menambahkan embel-embel kata "Islam" setiap kali menyebut teroris atau ekstrimis.

Sekretaris Jenderal ISNA, Muneer Fareed mengatakan pihaknya sudah melakukan pendekatan pada pihak McCain agar tidak lagi menggunakan kata yang menimbulkan kesan bahwa orang-orang Islam adalah teroris dan ekstrimis yang harus dimusuhi. "Kami sudah berusaha mengontak kantornya, menghubungi juru bicaranya, meminta agar mereka memikirkan kata lain yang lebih bisa diterima komunitas Muslim, " ujar Fareed pada situs The Washington Times, edisi Senin (21/4)

Namun menurut seorang penasehat McCain, calon presiden yang menunjukkan dukungannya pada perang Irak dalam kampanyenya itu, tetap akan menggunakan kata "Islam" untuk menjelaskan teroris dan ekstrimis. Menurut Steve Schmidt, bekas penasehat Bush di Gedung Putih yang kini menjadi tim strategi media bagi kampanye McCain, kata-kata yang digunakan McCain sudah tepat. Ia mencontohkan Usamah bin Laden dan kelompoknya al-Qaidah yang telah menimbulkan pertentangan dengan banyak umat Islam yang menjalakan keyakinannya dengan cara yang damai.

"Kenyataannya, ideologi kebencian di bawah pemikiran bin Ladinisme dijelaskan dengan tepat sebagai pemikiran ekterimisme Islam yang radikal. Senator McCain mengacu pada hal ini, karena begitulah yang terjadi, " tukas Schmidt.

McCain kerap menggunakan kata terorisme yang disandingkan dengan kata Islam, dalam setiap pidatonya. Misalnya, pidato McCain bulan Maret lalu di Dewan Hubungan Internasional Los Angeles. Saat itu ia mengatakan, "Koalisi internasional akan memperkuat kita dalam menghadapi tantangan kita saat ini, yaitu ancaman terorisme Islam yang radikal."

Kemudian dalam debat bulan Januari kemarin, McCain mengatakan, "Saya kemukakan ini berulang kali, apakah Anda punya pengalaman dan penilaian untuk membawa negeri ini berperang melawan ektrimisme Islam yang radikal."

Lalu, saat berpidato di depan organisasi Christians United for Israel bulan Juli tahun 2007, McCain berkata, "Para ekstrimis Islam yang keras memaksa kita percaya bahwa hanya ada satu agama yang bisa diterima…"

Sekjen ISNA menegaskan bahwa kosakata "teroris atau ekstrimis Islam" yang digunakan oleh McCain, salah besar. "Kalau Anda ingin menyebutnya dengan ‘penjahat kriminal’, boleh saja. Tapi dengan menambahkan kata ‘Muslim’ atau ‘Islam’ sama sekali tidak membantu kami sebagai bagian dari masyarakat Amerika. Penggunaan kata seperti itu kontra produktif dan menyamaratakan seluruh komunitas Muslim yang jumlahnya 1, 2 milyar orang, dengan cara yang sangat negatif, " papar Fareed. (ln/Islamicity/WT)