Sekitar 80 muslim dari seluruh Amerika berkumpul di New Jersey untuk membagikan daging qurban. Tidak seperti di negara kita yang tidak pernah kesulitan untuk mencari penerima daging qurban, muslim di Negara Paman Sam kesulitan mendistribusikan daging sembelihan tersebut. Padahal Idul Adha sudah lewat hampir seminggu. Masalahnya, di negara yang mayoritas penduduknya non-muslim, sulit sekali menjumpai orang Islam yang pantas mendapatkan daging sembelihan itu.
Yaser El-Menshawy, ketua Majelis As-Syuro yang berbasis di Newark, New Jersey mengakui, masalah ini muncul tiap tahun, karena muslim di Amerika belum mempunyai infrastruktur yang lengkap. “Kami semua menjadi kebingungan.” ujarnya. Maka dari itu, tidak heran, banyak pula keluarga muslim di Amerika yang memilih berqurban di negara keluarga atau saudaranya atau tempat asalnya dulu.
Memang, jika tetap dibagikan di Amerika, dikhawatirkan makna qurban Idul Adha-nya itu sendiri tidak akan terasa. “Bukankah ketika kita berqurban, kita harus membaginya dengan orang-orang miskin yang memang membutuhkan?” ujar Abdoulaziz Ouedraogo, imam di Masjid As’habul Yameen di East Orange.
Maka, dengan berkumpulnya para muslim di negeri itu, mereka pun mengadakan perjalanan dari daerah ke daerah lainnya yang berdekatan. Dari usaha itu, sekitar 1000 pon daging sudah terdistribusikan. Biasanya, setiap tahun muslim AS mengumpulkan 30.000 pon daging. (sa/wb)