Musisi Irak Masuk Nominasi Grammy Award

Musisi asal Irak Rahim AlHaj menjadi nominasi penghargaan Grammy tahun 2008 untuk katagori musik tradisional. Acara penyerahan Grammy, penghargaan bergengsi di industri musik di AS, rencananya akan digelar pada tanggal 10 Februari mendatang.

Panitia Grammy menilai AlHaj, warga Irak yang kini sedang dalam pengasingan di AS, sebagai tokoh musik tradisional yang berpengaruh besar di panggung musik dunia dan memilih album lagu tradisional khas Irak AlHaj berjudul "When The Soul is Settled" yang direkam bersama master perkusi Shouhail Kaspar, sebagai nominasi penghargaan Grammy. Album tersebut direkam di bawah label katagori musik tradisional Smithsonian Institution.

AlHaj, komposer dan pemain alat musik oud ini lahir di Baghdad dan sudah mulai memainkan oud sejak usia sembilan tahun. Oud adalah sejenis alat musik tradisional Arab dan dikenal sebagai "grandfather" dari alat musik string. AlHaj belajar musik oud dari master alat musik oud terkenal Munir Bashir dan Salim Abdul Karim di sebuah institut musik di Baghdad.

Talenta AlHaj yang besar membuat karir musiknya terus berkembang dan kerap memenangkan berbagai penghargaan di konservatorium musik di Baghdad. Ia menyelesaikan pendidikan musiknya tahun 1990 dan mengantongi diploma dalam bidang komposisi. AlHaj juga mendapat gelar sarjana dalam bidang literatur Arab dari Universitas Mustunsariya, Baghdad.

Setelah Perak Teluk tahun 1991, AlHaj dipaksa meninggalkan Irak karena aktivitasnya menentang rejim Saddam Hussein dan ia pindah ke Yordania lalu ke Suriah. Pada masa pemerintahan Saddam, AlHaj sempat dijebloskan dua kali ke penjara dan disiksa akibat aktivitas politiknya. Ibu AlHaj menjual hampir semua harta bendanya untuk mendapatkan uang sebesar 20.000 dollar guna membuat paspor palsu agar puteranya bisa pindah ke Yordania.

Sembilan tahun Al-Haj hidup dalam pengasing di Yordania dan Suriah sampai akhirnya terdampar di Albuquerque, New Mexico tahun 2000 dengan status pengungsian politik. Selama di New Mexico, AlHaj yang belum lancar berbahasa Inggis pernah bekerja di restoran McDonald dan menjadi satpam pada malam hari. Di sela-sela waktu luangnya, AlHaj berlatih oud dan belajar menerjemahkan buku-buku Nietzsche, buku favoritnya.

Ia sempat frustasi dan ingin ke kembali ke dunia Arab, karena merasa tidak akan pernah bisa mengembangkan karir musiknya di AS. Namun nasib berkata lain, sekarang lagu-lagu AlHaj menjadi lagu-lagu best seller dan selalu diperdengarkan di radio-radio dan film-film di seluruh dunia. (ln/al-arby)