Musim Dingin di Saudi, Tewaskan 10 Orang dan Ratusan Hewan Ternak

Perubahan cuaca yang ekstrim melanda beberapa negara, setelah Iran dan Pakistan yang dilanda hujan salju terparah sehingga menimbulkan korban jiwa, beberapa wilayah di Arab Saudi juga mengalami musim dingin yang berat sehingga menyebabkan 10 orang tewas dan ratusan hewan mati.

Musim dingin kali ini, disebut-sebut sebagaim musim dingin paling dingin dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Di kota Jeddah misalnya, menurut laporan prakiraan cuaca, suhu di kota ini turun drasti menjadi 11 derajat Celsius. Di Riyadh, suhu udara mencapai minus 2 derajat Celcius, di Madinah suhu udara mencapai 2 derajat Celcius dan di utara Tabuk mencapai minus 4 derajat Celcius.

Badan Meteorologi dan Lingkungan Hidup Saudi mengatakan, di beberapa wilayah di Provinisi Bagian Selatan dan Riyadh diperkirakan akan banyak mengalami turun hujan.

Untuk mengantisipasi situasi terburuk akibat cuaca, Pelindung Dua Masjid Suci, Raja Abdullah sejak hari Selasa (15/1) memerintahkan agar dilakukan persiapan menghadapi situasi darurat seperti menyiapkan persediaan makanan, selimut yang akan dibagikan pada warga yang membutuhkan.

Suhu udara yang sangat dingin di Saudi, telah memakan korban 10 orang meninggal dunia. Kasus korban meninggal akibat kedinginan terjadi di Al-Ola sekitar 400 kilometer utara Madina. Tiga orang, termasuk seorang siswa sekolah berusia 18 tahun dan seorang tenaga kerja asal India, dilaporkan meninggal di wilayah itu. Siswa sekolah, meninggal dunia ketika ia akan berangkat ke sekolah pagi hari. Menurut dokter, jantungnya berhenti karena pengaruh cuaca yang sangat dingin.

Korban lainnya, ditemukan tewas di jalan di kawasan Mahd, 300 kilometer timur laut Madinah. Menurut juru bicara urusan kesehatan kota Madinah, dua orang yang ditemukan akibat kedinginan adalah tenaga kerja luar negeri.

Sementara itu, juru bicara departemen pertahanan sipil Saudi, Mansour Al-Johani mengingatkan warga yang menggunakan alat pemanas di rumahnya agar berhati-hati menggunakan alat tersebut. Ia mengatakan, 90 persen insiden yang terjadi di rumah pada musim dingin, disebabkan karena penggunaan pemanas yang salah.

Salju juga dilaporkan turun di kota-kota di wilayah utara Saudi yang menyebabkan dua orang tewas. Satu orang tenaga kerja asal Asia dan Mesir ditemukan meninggal dunia, membeku di rumah pertanian tempat mereka bekerja.

Namun cuaca dingin di Saudi menjadi anugerah bagi para jurnalis Brat yang menyertai kunjungan Presiden Bush ke negeri itu. "Saya tidak pernah menyangkan cuaca senyaman ini Arab Saudi. Saya datang ke sini, dengan harapan cuacanya akan panas, " kata seorang wartawan.

Cuaca dingin yang ekstrim di Saudi juga menjadi bencana bagi mereka para peternak, karena banyak ternak mereka mati karena tak tahan dingin. Seorang pemilik peternakan di wilayah Al-Jouf, Ayed Al-Ruwaili mengatakan ia kehilangan 200 hewan ternaknya akibat kondisi cuaca yang buruk. (ln/arabnews)