Presiden Mesir Muhammad Mursi di dalam pidatonya pada kamis petang (6/12) menyerukan kepada kekuatan oposisi politik dan pemuda untuk mengadakan dialog terbuka di markas kepresidenan sabtu besok (8/12).
Presiden Mursi menjelaskan bahwa dalam dialog tersebut akan dibahas sejumlah isu terutama “bagaimana peta jalan setelah Referendum,” Ia menambakan bahwa referendum akan di lakukan pada waktu yang tepat, dan hal tersebut menunjukkan bahwa Negara telah siap untuk mengadakan referendum pada waktunya.
Mursi juga mengatakan dalam pidatonya, bahwa bentrokan yang terjadi di sekitar istana antara oposisi dan pendukung berada dibawah “dalil sengketa politik yang penyelesaiannya hanya melalui dialog.”
Sementara itu, Font keselamatan Nasioanal, yang mencakup sejumlah partai politik dan gerakan sipil serta calon presiden yang lalu telah mendahului pidato Mursi dan segera mengeluarkan pernyataan menolak diadakannya dialog dengan presiden dan menuntut Dewan Peradilan tertinggi menugaskan seorang hakim investigasi independen untuk menyelidiki terkait dengan peristiwa beberapa waktu lalu.
Oposisi Mesir menuduh bahwa Ikhwanul Muslimin dan para pejabat Partai Kebebasana dan Keadilan berada di balik bentrokan yang terjadi di sekitar Istana.
Presiden Mesir dalam Pidatonya juga mengatakan bahwa jaksa penuntut umum akan mengumunkan hasil penyilidikan tentang pelaku, penghasut dan panyandang dana baik dari luar maupun dalam, yang menyusupkan senjata api kepada para demonstran. (hr)