Presiden Mohammed Mursi, “yang pertama terpilih secara demokratis” sebagai pemimpin di Mesir, bersumpah untuk tetap berkuasa untuk mencegah pertumpahan darah.
Ia tidak memiliki pilihan lain kecuali untuk melaksanakan tanggung jawabnya yang diberikan kepadanya secara demokratis.
Mursi menantang institusi militer pada Selasa untuk menarik ultimatum karena ia memiliki “legitimasi konstitusional” untuk tetap berkuasa, Mursi katakan dalam tweeter Selasa kemarin .
“Presiden Mursi bersikeras menjaga legitimasi konstitusional dan menolak setiap upaya untuk melangkahi,” kata pesan yang diposting di akun Twitter resminya.
“(Dia) menyerukan kepada angkatan bersenjata untuk menarik peringatan mereka dan menolak setiap perintah yang datang dari dalam atau luar negeri.”
Menghadapi gelombang pasang kerusuhan politik, presiden Mesir sebelumnya menolak ultimatum tentara yang mengancam untuk melakukan intervensi jika Mursi tidak memenuhi tuntutan rakyat.
Sebaliknya, presiden mengatakan punya rencana sendiri untuk rekonsiliasi nasional.
Mursi bertemu dengan kepala angkatan bersenjata Jenderal Abdel Fattah al-Sisi dan dengan Perdana Menteri Hisham Qandil, di kantor presiden mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa. Namun, pernyataan itu tidak memberikan rincian pembicaraan.
Sebagai tanggapan Mursi , presiden mengatakan deklarasi militer belum dibersihkan oleh presiden dan bisa menyebabkan kebingungan, mengecam deklarasi yang akan “memperdalam perpecahan” dan “mengancam perdamaian sosial.”
Mursi sedang berkonsultasi “dengan segala kekuatan nasional untuk mengamankan jalur perubahan demokratis dan perlindungan terhadap kehendak rakyat,” tambahnya.
“Negara Mesir demokratis sipil adalah salah satu prestasi yang paling penting dari revolusi 25 Januari tahun lalu ,” kata presiden, mengacu pada pemberontakan 2011 yang menggulingkan diktator Hosni Mubarak.
“Mesir benar-benar tidak akan mengizinkan setiap langkah mundur apapun kondisinya,” tambahnya.
Tamarod, pemberontak akar rumput di balik protes besar-besaran hari Minggu melawan Mursi, juga memuji pernyataan oleh angkatan bersenjata yang katanya telah “berpihak pada rakyat.”
Ini “akan berarti pemilihan presiden dini,” kata juru bicara wartawan Tamarod itu Mahmud Badr, kepada AFP. (Arby/Dz)