Presiden Mesir Mohamad Mursi mengatakan bahwa rakyat Mesir yang akan menulis konstitusi untuk mereka, meskipun referendum dengan transparansi lengkap dan ada pengawasan dari peradilan. Sementara itu Jabhah Inqozd Watoni , Rabu, menolak untuk berdialog dengan Presiden sampai Konstitusi diubah, dan tetap menyerukan demonstrasi menentang pada ulang tahun kedua Revolusi pada tanggal 25 Januari 2013.
Mursi mengatakan dalam pidato pertamanya setelah penerapan Konstitusi, bahwa “Rakyat Mesir untuk pertama kalinya dalam sejarah menulis konstitusi mereka sendiri dengan keinginan mereka dan bukan hibah dari dari orang yang berkuasa dan juga bukan paksaan dari Presiden.”
Dia menjelaskan bahwa konstitusi yang dipilih oleh rakyat Mesir itu atas keinginan mereka yang bebas sehingga mampu membuktikan kepada dunia bahwa peradaban mesir masih hidup dalam kenyataan.
Mursi menekankan bahwa Revolusi 25 Januari memberikan sebuah contoh indah untuk seluruh dunia sebuah karya politik dan revolusioner damai, dan melengkapi tujuannya dengan referendum .
Mursi mengakui kesalahan yang terjadi dan menyatakan mampu tanggung jawab atas itu, ia juga mengatakan bahwa dia bukan penggemar kekuasaan dan bukan orang yang tertarik pada penguasaan.
Dia menambahkan bahwa Konstitusi memiliki hak untuk kewarganegaraan dan di mana setiap orang adalah sama, tanpa perbedaan atau diskriminasi dan melindungi hak-hak petani dan mempertahankan properti, dan itu menunjukkan “Pilar utama persatuan nasional” dan “Mengangkat harkat dan martabat manusia”.
Pada oposisi, Mursi mengatakan “Revolusi Mesir tidak bisa mempersempit aktor oposisi nasional”, terutama setelah ia berjalan dengan demokrasi tanpa kembali lagi ke belakang.
Presiden Mesir menegaskan kembali seruannya bagi semua pihak dan tokoh politik di Mesir untuk berpartisipasi dalam sesi dialog nasional.
Ia mengatakan bahwa Mesir akan melihat perubahan yang signifikan dalam beberapa hari mendatang dan saya tidak akan membiarkan penderitaan orang-orang Mesir berlanjut.
(zae/skynews arab)