Presiden Mohammad Mursi memperingatkan pasukan tentara yang telah memihak sekuler dalam konflik membara,dan ia mengatakan bahwa hal itu akan menjadi “kesalahan fatal.”
Mursi mengeluarkan pernyataannya setelah ultimatum tentara untuk menyelesaikan perbedaan mereka berakhir pada Rabu sore.
Pemimpin Islam itu mengulangi komitmennya untuk menjaga “legitimasi konstitusional” dan mengatakan negara “tidak bisa mundur.”
Dia mengusulkan pemerintah konsensus sebagai jalan keluar dari krisis di negara itu.
“Kepresidenan membayangkan pembentukan pemerintah koalisi konsensus untuk mengawasi pemilihan parlemen berikutnya,” kata juru bicara kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan di Facebook. (Arby/KH)