Oposisi : Mursi Disebut Firaun Baru, dalam Tekanan Ancaman Internal Mesir

Muhammad Mursi, membuat sejarah ketika menjadi Presiden Mesir. Dia adalah warga sipil pertama yang menduduki kursi Presiden. Di negeri itu. Tetapi dia saat ini dianggap menjadi pemimpin otoriter baru? benarkah?

Inilah ucapan dan isu  dari pihak oposisi. Muhammad Al Baredei, salah satu oposisi terkuat menggambarkan dir Mursi di twitternya sebagai Firaun Baru, kebijakan Dektrit Presiden akan memancing sebuah revolusi baru.

Para pendemo berkumpul di Tharir Square di Kairo dan juga di Alexandria, beberapa pendemo akan mengancam akan membakar beberapa kantor Ikhwanul Muslimin. Pada saat yang sama beberapa pihak mendukung gerakan yang dilakukan Mursi, tapi dipihak lainnya menunjukkan kemarahan dan menimbulkan apa yang mereka sebut dengan rencana akan melakukan penggulingan / coup.

Salah satu analis yang pro  oposisi, Gamal Soltan mengatakan bahwa ,” Saya tidak melihat ada sisi demokratis terhadap keputusan dektrit, dan saya melihat Mursi sudah  menjadi seorang Diktator. Dengan dektrit itu  Mursi memegang semua kekuasaan ditangannya, kekuatan eksekutif, legislative dan dia menempatkan dirinya sebagai hukum dan di atas sistem pengadilan kita. Apa gerakan dia yang seperti ini bisa disebut Demokrasi?

 

Dengan Dekrit Presiden ini, Mursi memiliki wewenang untuk menyapu bersih kekuasaan dan keputusan apapun yang dia mau. Mursi  hanya katakan dia hanya ingin melindungi revolusi, dengan dektrit tersebut dia bisa mengamankan konstitusi hingga  parlemen  terbentuk.

Inilah gerakan Mursi sejak terpilihnya Mursi sebagai Presiden Mesir :

–       Bulan Agustus 2012, Dia menggunakan otoritasnya untuk memenjarakan Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, Marshal Muhammad Husein Tantawi.

–       Mursi juga menghilangkan peran otoritas militer sebagai kekuatan legislatif dan otoritas militer lainnya dalam negara.

–       Mursi terlibat aktif dalam mediasi Krisis Gaza , dalam pertempuran Gaza dengan Israel

(Alj/ikh)