Di Norwegia, Mullah Asal Irak Akhirnya Didakwa Tindak Pidana Terorisme

Jaksa penuntut di Norwegia mengenakan dakwaan terorisme pada Mullah Krekar, ulama kelahiran Irak dan pendiri Ansar Al-Islamm, sebuah organisasi komunitas muslim Kurdi. Krekar dikenai pasal terorisme karena dituduh telah mengancam akan membunuh para politisi di Norwegia, jika di deportasi dari negeri itu.

Pemerintah Norwegia memerintahkan deportasi terhadap Mullah Krekar pada tahun 2005 dengan alasan, tokoh muslim itu merupakan ancaman bagi keamanan nasional. Namun deportasi ditangguhkan karena khawatir jika dipulangkan ke negara asalnya, Irak, ulama itu akan mengalami penyiksaan dan menghadapi ancaman hukuman mati.

Pada bulan Juni 2010, Mullah Krekar menggelar keterangan pers dan mengancam jika ia dideportasi ke Irak dan mati terbunuh di negara asalnya, para politisi di Norwegia juga akan mengalami nasib yang sama. Secara khusus, Mullah Krekar menyebut mantan menteri kebijakan suaka, Erna Solberg.

Jaksa Marit Bakkevik menyatakan, pernyataan Mullah Krekar melanggar undang-undang terorisme Norwegia. Krekar dianggap telah mengancam otoritas berwenang untuk membatalkan perintah deportasinya dan menyebarkan ketakutan di tengah masyarakat Norwegia.

Dalam dakwaannya, Bakkevik juga menyinggung komentar Krekar di acara "The Wanted" NBC pada tahun 2009. Di acara itu Krekar mengatakan bahwa rakyat Amerika pantas menerima serangan 11 September 200i. Ia juga mendukung serangan bom bunuh diri terhadap tentara-tentara AS di Irak. Menurut Bakkevik, pernyataan-pernyataan itu telah menghasut orang untuk melakukan serangan teror.

Sementara itu, kuasa hukum Krekar, Brynjar Meling mengatakan bahwa kliennya akan menyampaikan keberatan atas semua dakwaan itu di pengadilan. "Sikapnya adalah bahwa ia tidak bersama atas semua dakwaan," tukas Meling.

Mullah Krekar berargumen bahwa pernyataan telah ditafsirkan di luar konteks, karena ia bicara dalam konteks umum tentang hukuman yang dijelaskan dalam Islam terhadap berbagai kasus kriminal. Ia juga mengatakan bahwa ia sudah tidak lagi menjadi ketua Ansar al-Islam dan membantah tudingan dirinya punya hubungan dengan Al-Qaida.

Mullah Krekar menetap di Norwegia dengan status pengungsi. Di negeri inilah ia mendirikan Ansar Al-Islam, organisasi yang oleh AS dimasukkan dalam daftar teroris karena dianggap terlibat dalam aksi-aksi serangan bom di Irak. (kw/Forbes)