Mujahidin Negara Islam melancarkan serangan pada hari Sabtu di kota perbatasan Suriah Kobani dari Turki, seorang pejabat dan aktivis Kurdi mengatakan, meskipun pejabat Turki membantah bahwa para pejuang IS telah menggunakan wilayahnya untuk serangan itu.
Serangan itu dimulai ketika seorang pembom bunuh diri mengendarai sebuah kendaraan lapis baja meledakkan bomnya di perbatasan antara Kobani dan Turki, kata Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia dan Nawaf Khalil, juru bicara Partai Kurdi Demokratik Suriah.
Negara Islam menyerang kota dari tiga sisi,” kata Khalil. “Hari ini, mereka menyerang dari empat sisi (termasuk dari wilayah Turki).”
Sebuah pernyataan pemerintah Turki pada hari Sabtu membenarkan bahwa salah satu serangan bunuh diri melibatkan kendaraan berat dari sisi perbatasan Turki-Suriah. Tapi Turki membantah bahwa kendaraan tersebut telah menyeberang ke Kobani melalui Turki.
“Klaim bahwa kendaraan mencapai gerbang perbatasan dengan menyeberang melalui tanah Turki adalah sebuah kebohongan,” pernyataan yang dirilis dari kantor pers pemerintah di kota perbatasan Suruc. “Tidak ada pejabat Turki telah membuat pernyataan yang mengklaim bahwa kendaraan bom dimuat menyeberang masuk dari Turki.”
“Pasukan keamanan yang bersiaga di wilayah perbatasan memiliki semua langkah yang diperlukan,” lanjut pernyataan itu.
Jurnalis Associated Press melihat asap hitam tebal di atas Kobani selama serangan itu. Suara tembakan senjata berat bergema melalui bukit-bukit sekitarnya.
Mustafa Bali, seorang aktivis Kobani , mengatakan melalui telepon bahwa para pejuang Negara Islam telah mengambil posisi di sisi perbatasan Turki dan dari sana meluncurkan serangan terhadap Kobane. Dia juga menambahkan disisi lainnya koalisi pimpinan AS melancarkan serangan udara terhadap posisi IS pada Sabtu pagi di sisi timur kota.
“Sudah jelas sekarang bahwa Turki sebenarnya bekerja sama dengan Daesh,” tuduh Mustafa Bali, dengan menggunakan singkatan bahasa Arab untuk Negara Islam . (JL/KH)