Kelompok milisi Islam Libya, Ansar al-Sharia mengatakan bahwa mereka merebut kontrol penuh atas wilayah Benghazi pada Rabu, dan menyatakan kota tersebut sebagai “Emirat Islam,” kata juru bicara perwakilan kelompok tersebut.
Ansar al-Syariah telah menjadi daftar hitam oleh Amerika Serikat atas perannya dalam serangan atas konsulat AS di Benghazi, Libya timur.
“Benghazi kini telah menjadi emirat Islam,” kata Mohammed al-Zahawi, juru bicara, kepada Radio Tauhid.
Namun, Khalifa Haftar, seorang pensiunan jenderal militer yang awal tahun ini meluncurkan kampanye untuk membersihkan kota dari militan Islam, membantah klaim kelompok jihad tersebut atas penguasaan wilayah Benghazi.
“Tentara Libya nasional masih mengendalikan Benghazi dan hanya menarik diri dari posisi tertentu karena alasan strategi ,” kata Haftar Al Arabiya News Channel.
“Klaim bahwa Benghazi adalah di bawah kendali milisi Islam adalah dusta,” katanya.
Deklarasi Ansar al-Sharia datang sebulan setelah kelompok militan jihad Islam Negeri Irak dan Suriah (ISIS) mengumumkan “khilafah Islam” atas wilayah mereka.
Pengumuman mereka juga datang setelah dua hari pertempuran di mana pejuang Islam menyerbu dan menguasai sebuah pangkalan militer di kota Benghazi. (Arby/Dz)