Sejumlah Mujahidin Daulah telah menguasai stasiun radio milik pemerintah di kota pantai Libya, Sirte, Jumat.
Jaringan situs Mujahidin juga telah memposting gambar yang menunjukkan orang bersenjata duduk di depan mikrofon di dalam ruangan studio penyiaran sambil mengacungkan senapan serbu Kalashnikov.
“Mereka mengambil Radio Sirte kemarin (Kamis). Sejak itu mereka menyiarkan (ayat-ayat dari) Quran dan pidato Abu Bakr al-Baghdadi, “ujar penduduk kota kepada AFP melalui telepon.
“Mereka bisa mengambil keuntungan dari goyangnya pemerintah pusat dan mengubah kota ini menjadi sebuah emirat Islam seperti yang mereka lakukan di Derna,” sebuah kota di wilayah timur yang kuasai Mujahidin Daulah.
Sejak pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan diktator Muammar Qaddafi, di kota Sirte yang juga kota kelahiran mantan orang kuat itu kini telah menjadi basis kelompok Mujahidin.
Sirte adalah markas mujahidin Ansar al-Sharia yang mendukung mujahidn Daulah Islam , kelompok Islam ini juga diblacklist oleh PBB dan Amerika Serikat.
Mujahidin Daulah telah memainkan perannya di di Libya di mana mereka telah mengklaim beberapa serangkaian serangan mematikan. Yang terbaru adalag serangan sebuah hotel mewah di Tripoli pada tanggal 27 Januari, dimana sembilan orang tewas, lima di antaranya adalah warga AS. (Arby/Dz)