Mufti Tatarstan Rusia Diserang Bom, Wakilnya Tewas Ditembak

Mufti Tatarstan Rusia Diserang Bom, Wakilnya Tewas Ditembak

Pejabat Islam teras atas di sebagian besar wilayah Muslim Tatarstan Rusia terluka dalam serangan bom dan deputinya tewas dalam penembakan terpisah pada Kamis(19/7) kemarin, mengguncang toleransi beragama di Rusia.

Presiden Vladimir Putin langsung menyerukan persatuan dan mengutuk serangan yang dilakukan beberapa jam sebelum dimulainya bulan suci Ramadahn, yang dimulai di Rusia saat matahari terbenam pada hari Kamis kemarin.

“Badan penegak hukum melakukan segala sesuatu untuk menemukan, mengekspos dan menghukum para pelaku,” ujar Putin.

Mufti Tatarstan, Ildis Faizov, dirawat di rumah sakit setelah tiga ledakan kuat menargetkan mobilnya. Dia berkata bahwa dia mampu keluar dari mobil SUV nya setelah ledakan pertama sebelum ledakan susulan menyebabkan munculnya kobaran api di atas kendaraannya.

“Saya merasakan ledakan pertama di bagian depan mobil dan segera merangkak keluar dari mobil,” kata Faizov, yang ditampilkan pada televisi negara berada di ranjang rumah sakit, menurut sebuah pernyataan di situs pemerintah Tatarstan.

Rekaman televisi Reuters menunjukkan kendaraan dilalap api dan asap mengepul di jalan lebar di pusat kota Kazan, tujuan populer bagi wisatawan dari Moskow, sekitar 735 km (450 mil) timur ibukota Rusia.

Sekitar waktu yang sama, deputi mufti Valiulla Yakupov ditembak mati di luar rumahnya, kata Komite Investigasi.

Komite Investigasi Rusia menyebut ledakan mobil bom merupakan “tindakan teroris.”

Motif serangan tidak diketahui dan belum ada tersangka yang didakwa, tetapi serangan tampaknya terkoordinasi yang membangkitkan kekerasan mematikan semakin sering di daerah mayoritas Muslim Rusia Kaukasus Utara.

Komite Nasional Rusia Anti-Terorisme (NAK) mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya mencurigai serangan itu terkait dengan apa yang disebutnya pekerjaan mufti itu untuk “melawan penyebaran radikalisme agama” di wilayah tersebut.

Mufti Faizov sendiri telah dikritik karena skandal sekitar distribusi hak untuk kuota ziarah suci ke Mekkah.(fq/reu)