Mufti Saudi: Menyembunyikan dan Melindungi Para "Militan" Adalah Dosa Besar

Mufti Arab Saudi Syaikh Abdul-Aziz Al-Syaikh dalam pernyataannya mengingatkan warga Saudi maupun warga negara asing yang tinggal di Saudi untuk tidak melindungi atau menyembunyikan informasi tentang keberadaan orang-orang disebutnya militan yang melakukan tindak kekerasan.

Syaikh Abdul-Aziz mengeluarkan pernyataan itu, seminggu setelah pemerintah Saudi mengumumkan telah menangkap sekitar 520 orang yang dicurigai terkait kelompok teroris, yang merencakan serangan bom mobil ke instalasi keamanan dan kilang-kilang minyak di Saudi.

Menurut Syaikh Abdul-Aziz, kelompok militan yang melakukan tindakan menyimpang, bukan Muslim yang sejati. "Apa yang dilakukan kelompok-kelompok yang menyimpang itu, bukanlah perbuatan seorang Muslim yang sejati, yang seharusnya bertaqwa pada Allah, meyakini hari kebangkitan dan kesucian jiwa dan harta milik orang lain, " demikian pernyataan Mufti Saudi yang dilansir Saudi Press Agency.

Para pejabat kerajaan dan ulama Saudi menggunakan istilah "kelompok yang menyimpang" untuk menyebut orang-orang yang memiliki hubungan dengan jaringan Al-Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin.

Mufti Saudi menegaskan, menyembunyikan dan memberikan perlindungan pada para militan adalah dosa besar. "Agresi-agresi terhadap warga Muslim dan penjajahan di negeri-negeri Muslim tidak bisa dijadikan pembenaran untuk melakukan serangan-serangan bom, menyebut Muslim lainnya kafir dan melanggar konsensus sosial umat Islam, " tukas Syaikh Abdul-Aziz.

Ia melanjutkan, "Mematuhi penguasa yang Muslim tanpa melakukan hasutan adalah prinsip mendasar umat Islam yang mengikuti jalan Rasulullah Muhammad Saw."

Kerajaan Saudi memang sedang gencar-gencarnya melakukan perburuan terhadap orang-orang yang dicurigai melakukan aktivitas terorisme di negara itu. Sejak bulan Januari hingga pekan kemarin, aparat berwenang Arab Saudi telah menangkap 700 orang lebih yang dituding sebagai militan jaringan al-Qaidah. (ln/al-arby)