(gambar Mufti Belarus : Ali Voronoviča )
Komunitas Anti-Islam kian berkembang di beberapa media barat, dan makin keterlaluan. Berkenaan dengan hal tersebut, dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, yang dilaporkan oleh Sister Volha Rayana, Ketua Administrasi Spiritual Muslim dari Belarus yaitu Mufti Ali Voronovich menyampaikan pesannya. Dengan ini ia menekankan bahwa tidak dapat diterimanyasegala penghinaan terhadap agama apapun, “yang besar ataupun yang kecil, sedikit atau banyak, tidak pula karena Islam atau Kristen.”
Namun, Ali Voronovich, mengutuk kerusuhan yang terjadi di dunia Islam dalam menanggapi munculnya film “Ixxxxx Muslim”. “Kami selalu berdiri untuk tenang dan musyawarah (di Belarus), Kami menentang kekerasan dan pertumpahan darah, pembunuhan duta besar dan sejenisnya.”, katanya.
Mufti juga mengkritisi gerakan “sweeping”sebagai perlawanan terhadap Amerika Serikat karena penciptaan film ini. Menurutnya, Amerika Serikat juga adalah Muslim dan terdiri atas orang-orang yang beriman dari agama-agama lain pula, yang sama-sama menentang ekstremisme dan penghinaan terhadap nilai keagamaan.
Ali Voronovich menganjurkan pendekatan yang lebih santun untuk orang-orang yang bersalah atas penghinaan keagamaan dan terkait dengan nilai kebangsaan. Sebagai contoh, ia menyebutkan Pengadilan di Belarus bersikap tegas atas editor koran Zgoda Alyaksandr Zdzvizhkou, dihukum tiga tahun penjara karena menerbitkan kartun Nabi Muhammad (SAW).
Mufti juga menganjurkan muslim sedunia secara optimal menolak akses ke video “tema kepolosan Muslim”, host di YouTube. “Jika mereka memilikinya, maka perlu untuk menutup akses atau kita cancel aktivitas ke sebuah halaman dengan film -film , atau situs itu sendiri. Situs itu jelas karakter ekstremis dan men gobarkan konflik di seluruh dunia,” katanya.
Secara umum, menurut Ali Voronoviča, kampanye anti-Islam di media Barat adalah provokasi oleh individu atau gerakan, yang tidak suka situasi saat ini. ” Mungkin hal itu berkaitan dengan pemilu di Amerika Serikat dan diarahkan terhadap pemerintah saat ini. Everything here is much deeper, but much easier,…”, ujar Mufti.
Para pemimpin Liga Muslim di berbagai Kota di Poland pun tidak terlalu risau dengan gerakan fitnah media tentang Islam yang kian gencar saat ini, karena justru semakin banyak pencetus ‘Islamofobia’, maka bertambah besar energi masyarakat untuk lebih mengenal Islam, terutama kaum intelektual muda. Saat film penghinaan Islam itu mulai di blow-up media, mayoritas brothers/sisters di negara-negara Eropa malah menginfokan film “Beautiful Islam” yang di dalamnya terdapat suara merdu adzan, tilawah dan kehidupan bersahaja muslimin di berbagai tempat, bahkan dengan senandung tilawah yang didengar tersebut—banyak penonton video yang memperoleh hidayahNya dan berubah menjadi pemeluk Islam. Subhanalloh!
(bidadari_Azzam, @Krakow, dini hari 26/9/2012)