Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak, yang sedang dalam penyelidikan berkaitan dengan kematian sejumlah demonstran, rencananya akan dialihkan dari rumah sakit di Sham el Sheikh ke sebuah rumah sakit militer, ujar seorang pejabat Mesir kepada CNN.
Menteri Kehakiman Mohamed Abdel Aziz, mengatakan bahwa jika kesehatan Hosni Mubarak, maka ia akan dipindahkan ke penjara.
Jaksa Agung Mesir telah memutuskan memindahkan dan menempatkan mantan penguasa Mesir itu di bawah pengawasan, ujar Nil TV. Sementara itu, lokasi rumah sakit militer yang menjadi tempat merawat Mubarak tidak diketahui.
Meskipun Mubarak menghadapi masalah kesehatan, tetapi pemimpin Mesir itu masih terus menghadapi interogasi oleh kejaksaan Mesir, sejak Selasa yang lalu.
Mubarak disidik sehubungan dengan kematian ratusan aktivis selama berlangsungnya revolusi di Mesir, yang menyebabkan pengunduran dirinya dari kekuasaan yang sudah berlangsung lebih 32 tahun, pada tanggal 11 Februari. Ia juga sedang disidik untuk dugaan korupsi dan penyalahgunaan dana negara.
Mubarak telah dirawat di rumah sakit sejak Selasa untuk berdebar-debar jantung dan masalah tekanan darah dan terdaftar dalam kondisi stabil, kata para pejabat.
Dia telah dianggap sebagai ditahan dalam investigasi kriminal selama periode 15-hari sejak Selasa.
Polisi anti huru-hara membentuk memblokade sekitar rumah sakit tempat di mana Mubarak di rawat di sebuah resort Laut Merah, tetapi seorang komandan mengatakan, polisi belum menerima perintah untuk pemindahan Mubarak ke rumah sakit militer.
Dua anaknya juga sedang disidik, mereka berada dalam tahanan di Kairo. Menteri Kehakiman Mohamad Abdel Aziz juga menegaskan bahwa istri Mubarak, Suzanne, akan menghadapi penyelidikan oleh aparat penegak hukum, berkaitan dengan tuduhan telah mencarai keuntungan bisnis dengan menggaunakan kekuasaan suaminya. (mh/cnn)