Mubarak; Agen Amerika Dan Israel


Seorang analis politik yang berasal dari Saudi, Turki al-Hamad, mengeluarkan sebuah pernyataan yang sebenarnya sudah lama, namun dengan konteks yang baru: Hosni Mubarak, presiden Mesir, adalah agen Israel dan Amerika Serikat. Seperti diketahui bahwa Mubarak menolak klaim yang menyatakan konspirasi asing berada di balik pergolakan di Mesir.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya.net, al-Hamad mengatakan tentang rasa frustrasi, putus asa dan marjinalisasi, tetapi tidak kemiskinan dan pengangguran, yang membuat meletusnya pergolakan di Tunisia dan Mesir.

Ketika ditanya tentang skenario apakah protes anti-Mubarak harus terus berlanjut untuk beberapa hari lagi atau mungkin minggu ke depan, Hamad mengatakan institusi militer akan mulai campur tangan dan memaksa Mubarak untuk turun. Ia merujuk pada kasus di Tunisia.

Tentara Mesir sejauh ini berusaha untuk mengambil jalan tengah, sehingga demonstrasi berjalan damai.

Al-Hamad mengatakan masyarakat saat ini tampaknya tidak lagi bisa menerima konsesi Mubarak, termasuk janji untuk tidak mencalonkan presiden lagi.

Dan jika protes semakin meningkat dalam beberapa hari mendatang, perekonomian Mesir akan menjadi sangat stagnan, sehingga militer kemungkinan akan masuk dan mendorong Mubarak pada jalan keluar yang terhormat. (sa/aby)