Pria Inggris berkulit putih Muallaf dijatuhi hukuman penjara pada Kamis pagi kemarin setelah ia dituduh mengambil bagian dalam merencanakan serangan teror ke pihak agen rahasia Inggris MI5 dan MI6.
Menurut surat kabar The Times, Richard Dart yang berusia tiga puluh tahun, dituduhkan juga berencana untuk menyerang kota kecil Royal Wootton Bassett. Ia akan dipenjara di Old Bailey karena tuduhan perencanaan pembunuhan massal dan niatnya untuk melakukan perjalanan ke Pakistan untuk menerima pelatihan teroris.
Dart diadili bersama dua rekannya, Imran Mahmood, 22 tahun , dan mantan polisi Metropolitan, Jahangir Alom, 26 tahun. Mahmood dan Alom juga akan dihukum dengan tuduhan mempersiapkan aksi terorisme, demikian dilaporkan The Times pada Kamis.
Times kabarkan , “mereka berkomitmen untuk pertempuran Jihad.” Maka Dart dan Alom yang telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Pakistan untuk menerima pelatihan teroris tapi mereka langsung dicegah keberangkatannya oleh polisi bandara di November 2011.
Mahmood, yang sebelumnya memperoleh pelatihan dari Pakistan, bertindak sebagai penasehat Alom dan Dart.
Jonathan Laidlaw, seorang penyidik kejaksaan, mengatakan Dart dan Mahmood waktu itu untuk menghindari pengawasan, maka mereka melakukan “percakapan rahasia” dengan mengetikkan ke dalam dokumen Microsoft Word dan setelah itu mereka menghapus percakapannya . Namun, teks itu ditemukan oleh detektif Scotland Yard dalam salah satu komputer mereka .
Salah satu kalimat yang ditemukan bertuliskan: “Jika saatnya datang, maka hal ini akan berurusan dengan MI5 atau para pemimpin MI6.”
Berdasarkan data tulisan ini saja, pihak intelijen sudah melakukan penangkapan dan penahanan, walau belum ada tindakan kejahatan apapun yang mereka buat (Arby/Dz)