Dia yang kini juga melanjutkan studinya di Universitas Marmara Istanbul, mengatakan, jumlah Muslim di Jepang terus bertambah setiap tahun. Hal itu, jelas diakuinya jadi berita yang sangat menggembirakan.
“Dan sekarang memiliki proyek: saya membawa orang-orang Jepang yang pindah agama ke Turki dan mengajari mereka Islam dan studi budaya,” jelasnya.
Menurut Naoki, para mualaf asal negeri matahari terbit itu juga mengambil jalur yang sama sepertinya. Mulai dari mempelajari bahasa Turki, Arab hingga Persia.
“Kami membesarkan intelektual Muslim dan memberi mereka kesempatan untuk mengenyam pendidikan,” jelas dia.
Lebih jauh, Hussein Jumpei Watanabe, salah satu murid Yamamoto, mengatakan, dia masuk Islam lima tahun lalu dan dipengaruhi oleh kesulitan Muslim yang berjuang di Suriah dan Irak. Saat mencoba mempelajarinya, dia mengaku langsung menemukan Islam.
“Sekarang saya belajar bahasa di Turki; di negara saya sendiri, saya mendapatkan gelar master dalam ilmu sosial. Ketika saya kembali ke Jepang, saya akan memberi tahu orang-orang tentang Islam,” katanya.[ihram]