Brigade Pembebasan Galilea mengklaim bertanggungjawab atas insiden serangan buldoser yang terjadi di kota Al-Quds Rabu kemarin. Sementara Radio Israel melaporkan, otoritas pemerintah Israel menyatakan situasi darurat pasca insiden tersebut.
Polisi Israel menyatakan, pelaku serangan adalah warga al-Quds, seorang laki-laki Palestina berusia 30 tahun. Menurut juru bicara kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, laki-laki itu pekerja bangunan yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian di pinggir jalan yang cukup ramai.
"Kami mengetahui identitas laki-laki ini, yang ternyata memiliki latar belakang kriminal, tapi tidak sampai pada level teroris, " kata Rosenfeld.
Faksi-faksi pejuang di Palestina menyatakan tidak tahu menahu tentang laki-laki itu dan latar belakang serangan tersebut. Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam membantah tudingan bahwa pihaknya tahu informasi tentang rencana serangan itu.
"Tapi, apakah serangan itu dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu, ini merupakan dampak yang wajar akibat agresi yang terus menerus dilakukan penjajah di Tepi Barat dan Jalur Ghaza, " kata juru bicara Brigade Al-Quds, Abu Ahmed.
Hamas, lewat juru bicaranya Sami Abu Zuhri juga menyatakan tidak tahu menahu tentang apa dan siapa di belakang serangan itu. "Kami berharap insiden ini tidak mempengaruhi gencatan senjata di Ghaza, " kata Abu Zuhri.
Satu-satunya, kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut adalah, Unit Imad Mughnieh Brigade Pembebasan Galilea, kelompok kecil yang tidak terlalu dikenal di kalangan pejuang Palestina. Brigade itu, seperti dilansir Islamonline, menelpon kantor berita AFP dan mengatakan bahwa pelaku serangan adalah salah satu anggota mereka.
Kelompok ini pulalah yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ke Merkaz Harav Yeshiva, sebuah sekolah agama Yahudi di Yerusalem bulan Maret lalu, yang menewaskan delapan orang Israel dan melukai 35 orang lainnya. Brigade Pembebasan Galilea menyatakan, serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan Imad Mughnieh-salah seorang komandan senior Hizbullah-di Damaskus.
Serangan buldoser yang terjadi di jalan raya kota Al-Quds hari Rabu kemarin cukup mengejutkan warga Israel. Buldoser yang dikendarai laki-laki Palestina itu, tiba-tiba menyeruduk sebuah bis kota dan sejumlah kendaraan serta pejalan kaki yang sedang lalu lalang di Jaffa Road, menyebabkan empat warga Israel tewas dan 45 orang luka-luka.
Kepanikan sempat terjadi, ketika sejumlah polisi Israel melepaskan tembakan ke arah laki-laki yang menabrakkan buldosernya. Laki-laki itu akhirnya tewas, setelah seorang polisi Israel berhasil naik ke buldoser dan menembak kepalanya. Jasad laki-laki itu terkulai dan tergeletak di jalan. (ln/iol/aljz)