Pemerintah Libanon mengumumkan pihaknya telah mengadukan Israel ke DK PBB setelah terungkap adanya sebuah jaringan teroris yang disebut pihak Beirut terkait dengan Mossad dan melakukan serangkaian operasi pembunuhan dan teror peledakan di sejumlah wilayah di negaranya.
Pihak pengadilan militer Libanon telah mengeluarkan surat dakwaan terhadap seorang warga Libanon bernama Mahmud Rafi’ dengan tuduhan terlibat aksi-aksi teror peledakan, pembunuhan dan aksi mata-mata untuk kepentingan Israel. Pihak pengadilan juga mengeluarkan 3 surat dakwaan lainnya, salah satunya berkewarganegaraan Palestina bernama Husain Khatab.
Tuduhan yang paling menonjol terhadap keempat orang yang ditengarai menjadi agen dinas intelijen luar negeri Israel Mossad ini adalah operasi pembunuhan terhadap pemimpin Jihad Islam di Libanon Selatan, Muhammad Majdzub dan saudaranya pada Mei 2006 lalu di kota Shaida (Sidon) melalui bom yang diledakan di mobil korban.
Menteri Pertahanan Libanon, Ilias Murr mengatakan ada dugaan bahwa ledakan mobil yang mengakibatkan gugurnya dua bersaudara tersebut dioperasikan dari pesawat Israel yang berada di atas lokasi saat peristiwa ledakan. Ilias Murr menambahkan, dilihat dari tehnik dan peralatan yang digunakan, jaringan yang terlibat ini adalah yang pertama kali melakukan aksi di negerinya.
Pada Selasa (13/06), pihak militer Libanon berhasil mengungkap jaringan tersebut. Dalam pernyataannya, militer Libanon mengatakan bahwa “jaringan yang terungkap ini terkait dengan dinas intelijen luar negeri Israel Moaasd sejak beberapa tahun. Para anggota jaringan ini telah mendapatkan latihan di dalam dan luar Israel.” Ditambahkan militer Libanon, pihak intelijen Israel mendanai aksi-aksi yang mereka lalukan.
Dalam pernyatannya, pihak militer Libanon menjelaskan bahwa terdakwa Mahmud Rafi’ mengakui terlibat aksi pembunuhan pemimpin Hizbullah Hasan Dib atau Abu Hasan Salamah di Abra dekat Shaida pada tahun 1999. Dia juga mengakui terlibat dalam aksi pembunuhan pemimpin Hizbullah Ali Shaleh pada tahun 2003 serta aksi pembunuhan Jihad bin Ahmad Jibril, ketua Popular Front for the Liberation of Palestine-General Command yang berbasis di Damaskus, Suriah. Pembunuhan dilakukan di Bairut dengan menggunakan bom mobil pada tahun 2002. (was/aljzr)