Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Hamas menggambarkan al-Batsh sebagai ‘cendekiawan muda Palestina’ dari Jabalia di Jalur Gaza. Ia menyebut al-Batsh sebagai seorang martir dan mengatakan dia adalah ilmuwan terkemuka yang telah banyak berkontribusi pada sektor energi.
Situs-situs berita Palestina mengidentifikasi al-Batsh sebagai kerabat dari seorang pejabat senior di cabang Gaza gerakan Jihad Islam.
Duta Besar Palestina untuk Malaysia Anwar H al-Agha dikutip oleh surat kabar New Straits Times yang mengatakan korban adalah imam kedua di masjidnya.
Agha mengatakanal-Batsh seharusnya pergi untuk konferensi di Turki pada hari Sabtu. Dia selama ini tinggal bersama istri dan tiga anaknya dan telah menetapdi Malaysia selama 10 tahun.
Pada bulan Desember 2016, ahli drone Palestina Mohamed al-Zawari ditembak mati di Tunisia. Hamas menuduh Zionis-Israel berada di balik pembunuhan ini.
Israel diyakini membunuh banyak aktivis Palestina di masa lalu. Kebanyakan dari korban merupakan mereka yang tinggal di luar negeri.(kl/merdeka)