Jama’ah Al-Ikhwan Al-Muslimun Mesir, menyerukan seluruh ummat Islam dunia menjadikan momentum Isra’ dan Mi’raj sebagai hari sedunia untuk membebaskan masjid al-Aqsha al-Mubarak.
Ikhwan mengharapkan semua pihak menggunakan segala cara guna membebaskan masjid al-Aqsha dari cengkaraman penjajah Zionis Israel.
Pihaknya juga mengecam sikap pemerintah Arab dan dunia Islam yang seakan tidak peduli dengan pendudukan masjid al-Aqsha dan tumpahan darah kaum musimin.
Dalam surat pernyataanya, Mursyid Ikhwan Syeik Mahdi Akef menyerukan “kaum muslimin menghidupkan malam Isra’ Mi’raj dengan beribadah kepada Allah dan berpuasa pada siang harinya. Jangan lupa pula berdo’a dan berinfaq di jalan Allah, sebab tidak ada lagi alasan bagi kita untuk menghindar dari jihad selain dengan harta dan jiwa setelah tampak kewajiban berjihad di depan mata.”
Dia menegaskan, “Kita harus mempersiapkan jihad, karena barang siapa yang sudah bersiap-siap untuik berjihad maka orang tersebut sudah dianggap berjihad. Di samping kita juga harus memboikot semua produk musuh-musuh kita sampai Allah memberikan kemenangan. Ingatlah kemenangan itu sudah sangat dekat.”
Akef kembali mengingatkan umat Islam tentang adanya konspirasi musuh-musuh Islam yang berusaha melenyapkan identitas kaum muslimin, seperti siasat yang dilakukan Amerika dan sekutu-sekutunya yang ingin menguasai dunia demi kemashlahatan dan kepentingan mereka sendiri.
Menurut Akef, situasi saat ini mengharuskan kaum muslimin kembali kepada garis perjuangan semula, sambil mempersiapkan semua kekuatan serta membangun pilar-pilar jihad dalam memperjuangkan masjid Al-Aqsha dan menghadapi konspirasi internasional Amerika-Zionis yang sedang mengacak-acak eksistensi umat Islam.
Akef menambahkan, peringatan Isra’ Mi’raj kembali datang sementara masjid al-Aqsha masih diduduki dan dikuasai musuh umat, Zionis. “Kita jangan enak-enakkan tidur, makan ataupun tertawa. Sementara musuh senantiasa berusaha menghancurkan masjid al-Aqsha dan membangun sinagog Yahudi di atas reruntuhanya. Kita ini sedang berada dalam kondisi perang,” tegasnya.
Akef mengingatkan, sejak lama umat Islam sudah menjadi target konspirasi penghancuran secara sistematisyang terus berlangsung hingga hari ini. Tidak henti-hentinya umat Islam dihadapkan pada berbagai bencana dan prahara. Namun dengan izin Allah umat Islam tetap berdiri tegak bagaikan gunung yang kokoh menghadapi arogansi, kesombongan, penodaan tempat suci, pelanggaran hak-hak, pembunuhan wanita dan anak-anak dan penghancuran rumah-rumah.
Dalam pernyataannya, Akef juga mengecam sikap para pemimpin Islam yang diam membisu dan tidak merasa iba atas semua yang kini menimpa bangsa-bangsa Muslim. Dia menegaskan, seolah-olah penjajahan masjid al-Aqsha dan aliran darah kaum muslimin tidak ada artinya bagi mereka. Menurutnya, para pemimpin Islam hanya menjadi penonton yang baik, melihat penjajahan dan pembantaian yang terjadi di Palestina, Libanon, Irak, Afganistan dan negara-negara lain yang hingga kini masih dijajah oleh musuh-musuh Islam. (was/ikhol)