Mursyid ‘Aam Jamaah Ikhwanul Muslimin Mohamed Badie, menyerukan kepada rakyat Mesir untuk mendukung Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata tetap berkuasa, dan menghargai perannya dalam melindungi revolusi, ujarnya.
"Di negara-negara tetangga, tentara membunuh rakyat mereka sendiri," kata Badie di sebuah konferensi di Sharqiya, kota timur laut Kairo, Selasa.
Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) memberikan pernyataan di televisi yang mengecam adanya gerakan-gerakan yang berupaya ingin membajak kekuasaan.
Sementara itu, kelompok kiri yang sebagian besar kalangna muda Mesir, menyerukan revolusi , dan menuntut pembentukan sebuah dewan presiden sipil untuk menggantikan SCAF. Kalangan muda Mesir, sebagian menganggapnya dewan militer merupakan bagian dari rezim Presiden Hosni Mubarak.
Badie juga mengatakan orang tidak perlu takut pembentukan sistem Islam karena Islam menganjurkan pembentukan negara sipil. Dia mengkritik seruan menyusun konstitusi baru sebelum pemilihan. "Ini akan menyebabkan militer untuk tetap berkuasa lebih lama", ujar Badie.
Islam menjamin kebebasan untuk semua orang dan memberi perlindungan hak-hak manusia, terlepas dari agama mereka, tambah Badie. Islam berusaha dan menciptakan ide-ide baru dan mengajak masyarakat bersikap positif, karena itu membantu mencapai kemajuan, tambahnya.
Ini sebuah dukungan terbuka oleh pemimpin tertinggi Jamaah Ikhwanul Muslim kepada militer Mesir, yang sekarang berkuasa, dan mengarahkan tranfiormasi politik di negeri Spinx itu. (mh/may)