Misteri Menyelimuti Keberadaan Tiga Tahanan Perempuan di Suriah

<span style=Noran
al-Ghamian (kiri) dan ibunya Lina Mahayni ditangkap saat mengambil bagian
dalam aksi protes mengecam pembantaian di al-Houla Suriah.

” />

Laporan terjadinya penyiksaan terhadap tiga aktivis perempuan Suriah yang ditahan karena memprotes rezim berkuasa telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh negeri.

Noran al-Ghamian, 20 tahun, ibunya Lina Mahayni, 52 tahun, dan Nagat Murshid, 57 tahun, ditangkap pada 27 Mei lalu saat mereka mengambil bagian dalam aksi protes untuk mengecam pembantaian di al-Houla.

Osama Murshid, anak laki-laki Nagat Murshid, juga ditangkap bersama dengan mereka.

Tidak ada informasi tentang keberadaan mereka sejak saat itu dan laporan mereka disiksa dalam tahanan telah beredar sejak penangkapan terjadi.

Nagat Murshid, yang terkenal di Damaskus, bekerja sebagai guru selama lebih dari 30 tahun dan menikmati reputasi yang baik di sektor pendidikan. Dia tidak pernah menjadi anggota dari semua organisasi politik di dalam atau di luar Suriah dan dikenal atas pekerjaan komunitasnya bersama dengan Bulan Sabit Merah Suriah dan organisasi amal yang berusaha mengentaskan kemiskinan.

Berita tentang penangkapan Murshid telah mengirimkan gelombang kejutan di seluruh Damaskus, terutama karena dia bukan satu-satunya yang ditangkap awalnya. Menurut saksi mata, pasukan keamanan pertama kali menangkap putranya Osama dan ketika dia berlari ke arah anaknya dalam upaya untuk membawa anaknya pergi, pasukan keamanan membawanya juga.

Sedangkan Noran al-Ghamian adalah adik dari aktivis terkemuka Suriah Marwa al-Ghamian, salah satu wanita pertama yang turun ke jalan dan melakukan aksi protes menentang rezim pada Februari 2011.

Organisasi hak asasi manusia di Suriah menyerukan pembebasan dari ke empat tahanan tersebut.(fq/aby)