Iran berhasil membuat misil balistik terbaru dengan jarak tempuh mencapai 2. 000 kilometer, cukup untuk mencapai basis-basis militer AS di Timur Tengah dan mencapai wilayah Israel.
Departemen pertahanan Iran menamakan misil baru dengan nama Ashura, nama peringatan kematian Imam Hussein yang setiap tahun dirayakan rakyat Iran. Pada bulan September, militer Iran dalam parade militernya menampilkan misil Ghadr-1 yang mampu menjangkau sasaran sejauh 1. 800 kilometer.
Sebelumnya Iran juga berhasil mengembangkan misil Shahab-3, yang diklaim mampu menjangkau target sejauh 2. 000 kilometer, tapi dalam sebuah parade militer, disebutkIan bahwa misil itu hanya mampu mencapai wilayah sejauh 1. 300 meter.
Sejumlah pakar militer Barat mengklaim misil Ghadr-1 sebenarnya sama dengan misil Shahab-3, hanya beda nama dengan sedikit pengembangan yang membuat misil Ghadr-1 lebih efisien dan aerodinamiknya lebih sempurna.
Kantor berita Fars, yang dikenal kerap memberitakan perkembangan persenjataan Iran, termasuk berita seputar misil Ashura, tidak menampilkan gambar misil terbaru itu.
Seiring memanasnya pertikaian Iran-AS dan sekutunya soal program nuklir Iran, para pejabat militer Iran secara terbuka menyatakan tidak akan segan-segan menghancurkan basis-basis militer AS di Irak, Afghanistan dan Semenanjung Arab dengan misil-misilnya, jika AS berani menyerang Iran. (ln/al-arby)