Sebuah misil yang diduga ditembakkan dari pesawat tanpa awak milik militer AS menghantam rumah keluarga Akramudin, mertua Baitullah Mehsud. Mehsud dikenal sebagai pimpinan Tahrik-Taliban di wilayah Waziristan, selatan Pakistan, Rabu (5/8).
Serangan misil itu menewaskan isteri kedua dan bapak mertua Mehsud. "Saya memastikan bahwa perempuan yang tewas dalam serangan itu adalah isteri Baitullah Mehsud," kata seorang kerabat Mehsud pada Reuters.
Sementara pejabat setempat menyatakan, empat anak-anak yang berada di rumah itu mengalami luka-luka tapi keberadaan Mehsud sendiri tidak diketahui saat serangan terjadi. Menurut seorang pejabat senior di Waziristan, sedikitnya dua misil ditembakkan dalam serangan tersebut.
Selain militer Pakistan, militer AS yang berbasis di Afghanistan juga kerap melakukan serangan misil ke wilayah utara dan selatan Waziristan yang diyakini menjadi basis para simpatisan al-Qaida dan pimpinan Taliban di Pakistan. Baitullah Mehsud adalah salah satu tokoh Taliban Pakistan yang paling dicari militer Pakistan dan AS. Pakistan menawarkan hadiah 615.000 dollar dan AS menawarkan hadiah 5 juta dollar bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi akurat tentang keberadaan Mehsud.
Pemerintah AS belum mengakui serangan ke rumah keluarga Mehsud, tapi yang mengoperasikan pesawat-pesawat tanpa awak di wilayah itu hanyalah militer AS dan CIA.
Meski sama-sama memburu Mehsud, pemerintah Pakistan mengecam serangan misil itu. Serangan ini merupakan serangan yang kesekiankalinya dilakukan militer AS di wilayah Pakistan. Sejak Agustus 2008, serangan misil dari pesawat tanpa awak milik AS telah menewaskan sedikitnya 50 warga Pakistan. (ln/aljz)