Israel terkejut dengan misil Al-Qassam yang jatuh di kota Asqalan. PM Israel Ehud Olmert, mengatakan, “Jatuhnya misil di Asqalan merupakan ancaman berbahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh ‘teroris’ Hamas yang kini mengendalikan pemerintah Palestina.”
Menurut Jubir Israel seperti dikutip Al-Bawaba, misil yang jatuh di Asqalan itu dilontarkan dari wilayah Ghaza dan mengenai sebuah sekolah yang terletak di kota Asqalan, wilayah pantai sisi selatan Tel Aviv.
"Saat misil itu jatuh pada sore hari, tidak ada anak-anak di dalam sekolah jadi tidak ada korban jiwa di sini. Hanya saja misil itu mengakibatkan kehancuran bangunan yang parah,” ujarnya.
Brigade Izzuddin Al-Qassam memang mengaku bertanggung jawab atas serangan misil ke Asqalan itu. Dalam keterangannya, mereka melakukan serangan itu sebagai balasan serangan Israel ke Ghaza yang menghancurkan infrastruktur Ghaza. Siaran televisi Israel menyebutkan, misil itu dilontarkan dari sebuah lokasi yang tinggi dekat dengan jembatan Erez, Utara Ghaza. Namun demikian, sejumlah pengamat menyebutkan misil ini akan mengubah strategi penyerangan Israel yang lebih membabi buta ke Ghaza.
Wajar jika serangan misil itu mengejutkan Israel, karena baru kali ini sebuah misil pejuang Palestina mampu menembus jarak lebih dari 12 km. Dengan jarak tempuh sejauh itu, diperkirakan misil itu kelak bisa menghantam instalasi pembangkit listri yang terletak di Asqalan sebagai salah satu infrastruktur Israel yang sangat strategis. Menurut sumber militer Israel, hingga kini, pejuang Palestina terus mengembangkan kemampuan misilnya hingga mencapai daya jangkau yang lebih jauh. Dan misil Al-Qassam, diperkirakan memiliki bobot hanya 6 kg.
Geger misil Al-Qassam ini menambah kemarahan Israel. Pagi ini diberitakan Israel telah mengirimkan kembali sejumlah pesawat tempurnya ke sejumlah lokasi yang diperkirakan menjadi ajang pelatihan pejuang Palestina sekaligus tempat pelontaran misil. Namun lokasi itu diberitakan sudah kosong dari pejuang Palestina dan ditemukan 6 misil yang ada di lokasi tersebut. Para pejuang Palestina diduga sudah tahu tempat mereka akan diserbu, sehingga mereka meninggalkan tempat dan misil-misil tersebut.
Dalam pernyataan yang disebarluaskan melalui situs Al-Qassam, ada tiga target serangan misil; “Pertama, kami akan membalas semua serangan Zionis dengan serangan serupa dengan target sejumlah lokasi penting Zionis. Kedua, jika musuh Zionis masih tetap melanjutkan serangan kejinya dan kesombongannya, nantikanlah balasan yang tak terduga dari batalyon Al-Qassam. Ketiga, kami ingatkan lagi kepada musuh Zionis Israel bahwa semua kejahatan dan kekejian di Ghaza atau di Tepi Barat, akan membawa pada fase lanjutan yang menjadikan mereka seperti di neraka. (na-str/albwb, pic)