Keinginan AS untuk merangkul kelompok-kelompok islamis di Pakistan untuk bersama-sama memerangi Taliban, gagal total. Dua partai islamis Pakistan, Jammat-e-Islami dan Jamiat Ulema Islam (JUI) yang didekati AS ternyata tidak mudah dibujuk agar mau mengikuti kemauan AS yang disampaikan oleh utusan khusus AS untuk Pakistan dan Afghanistan, Richard Holbrooke.
"Kami katakan padanya (Holbrooke), citra AS di dunia Islam akan pulih jika AS bertindak konkrit. Segala upaya yang dilakukan akan sia-sia kecuali, kecuali AS mau mengubah kebijakannya yang tidak adil pada dunia Islam, " kata Mohammad Kamal, kepala deputi Jamaat-e-Islami.
Dalam pertemuan hari Selasa (18/8) antara Holbrooke dan delegasi dari Jammat-e-Islami dan JUI, dibahas tentang penolakan kelompok islamis di Pakistan terhadap kehadiran pasukan marinir AS di Islamabad dan pasukan asing pimpinan AS di Afghanistan.
Kamal, mengutip penjelasan Holbrooke mengungkapkan bahwa AS akan mengirim 100 personel marinirnya untuk memberikan perlindungan pada staff diplomatik kedubes AS di Islamabad. "Tapi menurut pandangan kami, pemerintah Pakistanlah yang bertanggung jawab atas keamanan tamu-tamunya," kata Kamal.
Menurut Kamal, Holbrooke juga gagal mendapat dukungan kedua delegasi islamis itu dalam masalah perang AS di Afghanistan. Dalam pertemuan itu, Holbrooke seperti diungkapkan Kamal, mengatakan bahwa jika AS menarik pasukannya dari Afghanistan sementara masih ada para "teroris" dan pemerintahan Afghan masih lemah, maka yang terjadi adalah kehancuran.
Tapi delegasi islamis Pakistan memiliki pandangan sebaliknya. "Menurut kami, sepanjang masih ada pasukan AS di Afghanistan, persoalan akan tetap muncul," ujar Kamal. (ln/iol)