Mishal, "Setelah Pembantaian Ini Tak Ada Lagi Gencatan Senjata"

Khalid Mishal. Ketua Biro Politik Hamas mengungkapkan kemarahannya atas pembantaian Israel yang semakin keras dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. Ia menegaskan, bahwa setelah pembantaian ini, takkan ada lagi pembicaraan soal pengembalian Ghilad Shalit si serdadu Israel yang ditawan pejuang Palestina, takkan ada lagi bicara tentang kemungkinan gencatan senjata.

Mishal menyampaikan hal itu dalam sebuah konferensi pers di Damaskus (16/1). Katanya, "Sesungguhnya darah rakyat Palestina yag tertumpah itu akan memperpendek usia Israel dan akan menjadi penghancur Israel. Tidak ada damai bersama perang, dan tak ada lagi aman bagi orang-orang yang melakukan kejahatan. "

Ia menambahkan, "Saya sampaikan pada perampok Zionis Israel, bahwa apa yang mereka lakukan itu akan membatalkan semua yang mereka inginkan. Tidak akan ada lagi pembicaraan soal pembebasan serdadu Ghilad Shalit, takkan gencatan senjata, dalam kondisi seperti ini. "

Shalit sejak tahun 2006 berhasil disandera oleh pejuang Palestina. Beberapa waktu lalu, Mesir yang bersedia menjadi mediator antara Palestina dan Israel, berencana akan mengembalikan Shalit dengan tebusan pembebasan warga Palestina yang mendekam di Israel. Di sisi lain, Mishal juga mengkritik tajam Bush yang baru saja pulang dari pertemuannya dengan Mahmud Abbas dan PM Israel Olmert.

"Bush nyata sekali telah membuka kesempatan bagi pembantaian Israel di Ghaza. Apa yang dilakukan Israel itu telah mendapat lampu hijau dari AS yang menggunakan dalih perang terhadap terorisme, dan menganggap Hamas serta pejuang Palestina sebagai teroris, " tukasnya.

Mishal meminta delegasi Palestina yang berunding dengan Israel segera menarik diri untuk memelihara harga diri bangsa Palestina. Ia mengkritik sikap Presiden Palestina Mahmud Abbas yang cuma mengecam tindakan kejam Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.

"Presiden Abbas harus serius menyatakan penolakan, bukan cukup hanya mengecam saja. Hentikan perundingan dengan Israel karena ternyata ada ganjalan serius bagi perundingan dengan diteruskannya pembangunan kamp imigran Israel. Berapa kali Anda mengatakan bahwa pembangunan komplek perumahan imigran itu adalah kendala bagi perdamaian dan perundingan. " (na-str/iol)