Ketua kongres Islam Kanada, DR. Muhammed Ibrahim Al-Mashri, yang mewakili minoritas Muslim di Eropa menyerukan “Bulan Pengenalan Islam”.
Proyek ini, tahun lalu pernah diselenggarakan di Kanada, dan hasilnya bisa dikatakan sukses karena efektif menghapus imej negatif tentang Islam dan kaum Muslimin di masyarakat non-Muslim.
Al-Mashri yang juga hadir dalam Konferensi Internasional ke-20 Majlis Tinggi Masalah Islam di Mesir, mengatakan, “Program satu bulan pengenalan Islam adalah program yang sifatnya ilmiah.”
Ia menjelaskan bahwa parlemen federal Kanada telah menetapkan sejak akhir tahun lalu tepatnya pada bulan Oktober, untuk mengizinkan penyelenggaraan “Bulan Pengenalan Islam” di enam wilayah dalam kota Kanada. Enam wilayah itu, termasuk kota Otawa, yang diminta oleh parlemen. “Ini adalah bagian dari kemenangan umat Islam di negara Barat, ” ucapnya.
Pimpinan Kongres Islam itu juga menyampaikan bahwa proyek pengenalan Islam yang telah diselenggarakan tahun lalu sukses memberi penjelasan tentang Islam yang benar kepada satu juga orang Kanada. “Dalam acara ini nantinya akan dilakukan sejumlah kegiatan pemikiran, ilmiah, seni, dakwah dan kajian lain termasuk pameran buku di berbagai sekolah, ” katanya lagi.
Ia berharap ada langkah yang sama untuk pengenalan Islam di masyarakat Barat, terlebih beberapa kali terulang kasus penghinaan terhadap Rasulullah saw. “Penduduk Makkah lebih tahu tentang kondisi Makkah (permisalan Arab yang menunjukkan bahwa kaum Muslimin yang tinggal di Barat, lebih mengetahui kondisi masyarakat mereka, dan bisa memilih metode apa yang cocok untuk mereka. Masyarakat Kanada menyerukan masyakarakat Kanada, begitu pula Eropa dan Amerika dan tempat lainnya.”
Kongres Islam Kanada adalah sebuah lembaga Islam yang didirikan pada tahun 1998. Lembaga ini tidak beraktivitas dalam bidang politik, tapi memiliki peran dalam mendorong kaum Muslimin Kanada terlibat dalam perpolitikan dan pemungutan suara di Pemilu. Di Kanada kini terdapat kurang lebih 700 orang Muslim, atau mewakili 2% dari total penduduk Kanada yang berjumlah 32, 8 juta jiwa. (na-str/iol)
