Pemungutan suara pemilu legislatif di Maroko berlangsung sudah. Seperti diprediksi sebelumnya, meski direspon minim oleh peserta pemilu, namun hasil suara besar sudah mengarah pada kemenangan Partai Keadiland dan Pembangunan Maroko yang merupakan partai kaum Islamis.
Menteri Dalam Negeri Maroko, Shakeb Bnamosi, mengatakan jumlah kesertaan publik dalam pemilu kali ini hanyalah 34% saja dan maksimal hanya mencapai 41%. Kondisi ini jelas mengalami penurunan dari pemilu di than 2002, di mana masyarakat yang turut menyumbangkan suara dalam pemilu mencpai 52%, dan di tahun 1997 mencapai 57%. Diduga, penurunan ini disebabkan adanya undang-undang pemilu baru. Bagaimanapun, pemerintahan Maroko tetap menghargai pilihan warga mereka. Dan karenanya, yang paling penting disukseskan adalah agar pemilu ini berlagsung secara damai dan jujur.
Seperti diduga sebelumnya, keunggulan kaum Islamis sudah tampak dalam penghitungan suara sementara. Ketua Kampanye Partai Keadilan dan Pembangunan (PKP) mengatakan kepada pers, bahwa kemenangan partainya bisa menduduki 70 kursi minimal dari total jumlah kursi di Parlemen. Jumlah tersebut berarti peningkatan perolehan kursi dari sebelumnya yang berjumlah 42 kursi.
Dalam polling yang digelar sebelum pemungutan suara, disebutkan kemenangan PKP. Setelah sebelumnya menempati urutan ketiga dalam pemilu 2002 yang dimenangkan oleh Partai Persatuan Sosialis Gerakan Rakyat. Meski ada kenaikan signifikan perolehan kursi kaum Islamis dalam pemilu, namun menurut sisem pemilu yang ada, tetap tidak bisa memberi kemenangan mutlak pada PKP. Diperkirakan, hasil pemilu baru akan resmi diumumkan hari Ahad sore (9/9). (na-str/aljzr)