Militer Pakistan Kuasai Masjid Merah, Puluhan Jenazah Ditemukan

Penyerbuan pasukan militer Pakistan ke Masjid Merah di Islamabad yang berlangsung selama hampir dua hari, akhirnya berakhir. Militer Pakistan mengklaim berhasil menguasai masjid tersebut dan membersihkannya dari orang-orang yang mereka sebut "militan."

Militer Pakistan kini mulai mengevakuasi korban tewas yang ada di dalam masjid. Sejauh ini mereka menemukan lebih dari 70 jenazah. Belum diketahui berapa jumlah pasti korban yang tewas-diduga mencapai ratusan orang-dan apakah di antara para korban terdapat kaum perempuan dan anak-anak.

Dari pihak militer pakistan dilaporkan sembilan aparat keamanan tewas dan 29 lainnya luka-luka dalam pertempuran selama hampir 30 jam, sejak penyerbuan dilakukan pada Selasa (10/7) dini hari.

Pemimpin Masjid Merah atau Masjid Lal, Abdul Rashid Ghazi tewas hari Selasa malam. Seorang pejabat di kementerian dalam negeri Pakistan mengatakan, jenazah Ghazi akan dimakamkan di tempat asalnya, di sebuah desa di Provinsi Punjab. Sebelum akhirnya tewas, Abdul Rashid Ghazi sempat mencoba melarikan diri dari masjid, dengan menyamar mengenakan burqa yang biasa dikenakan kaum perempuan.

Penyerbuan ke Masjid Merah oleh aparat keamanan Pakistan, menuai aksi protes dan kecaman dari para ulama dan para pelajar dari sejumlah sekolah Islam. Aksi unjuk rasa berlangsung di sejumlah tempat di Pakistan pada hari Rabu kemarin, antara lain di Peshawar dan di Multan. Mereka mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan militer Pakistan ke kompleks Masjid Merah.

Pada saat yang sama, beredar rekaman video ketua deputi al-Qaidah, Ayman al-Zawahiri yang diberi judul "Agresi ke Masjid Lal." Dalam rekaman video itu al-Zawahiri mengatakan, "Pemilu-pemilu yang curang tidak akan menyelamatkanmu, politik tidak akan menyelamatkanmu, tawar menawar dan negosiasi dengan para kriminal serta manuver politik tidak akan menyelamatkanmu. "

Ia juga menyerukan pembalasan terhadap Presiden Pakistan Pervez Musharraf. "Jika rakyat Pakistan tidak bergerak menentang presiden, Musharraf tidak berhenti sampai dia berhasil menghapus Islam dari Pakistan, " tukas al-Zawahiri.

Warga Pakistan sendiri banyak yang mengecam Musharraf karena dari awal tidak mengawasi aktivitas di Masjid Merah, yang ingin menerapkan hukum syariah Islam di Islamabad. Disusul kemudian dengan kasus penculikan yang dilakukan siswa Masjid Merah terhadap sejumlah warga China yang dituduh melakukan prostitusi. Dari sinilah persoalan itu berawal.

Namun, keputusan operasi militer yang dilakukan oleh pemerintah Pakistan mendapat dukungan dari AS dan mantan perdana menteri Pakistan yang kini dalam pengasingan Benazir Bhutto. (ln/aljz/iol/pressstv)