Israel Akan Membunuh Ahmadinejad

Meski AS sudah menunjukkan sikap melunak terhadap masalah Iran dibawah presiden terpilih Barack Obama, tidak halnya dengan Israel yang sangat ambisius untuk menghancurkan negara Islam Iran, bukan hanya fasilitas-fasilitas nuklir negara itu.

Para petinggi militer rezim Zionis itu bahkan sudah merekomendasikan pemerintah Israel untuk membuat persiapan perang dengan Iran, meski hal itu kemungkinan akan memicu konflik Israel dengan sekutunya AS.

Hal itu terungkap dari sebuah laporan militer Israel yang bocor ke media massa. Dalam laporan yang disusun para petinggi militer Israel disebutkan bahwa Tel Aviv punya waktu ‘terbatas’ untuk menggunakan kesempatan mengambil tindakan terhadap Iran, sebelum Iran benar-benar memiliki senjata nuklir.

Laporan itu mengatakan bahwa Iran kemungkinan sudah berhasil membuat senjata nuklir pada tahun 2009 dan pada saat itu Israel bakal menghadapi Iran sendirian jika tidak segera bertindak dari sekarang. "Iran adalah ancaman bagi kelangsung Israel," demikian penegasan laporan tersebut.

Para petinggi Militer Israel juga merekomendasikan agar pemerintah melakukan pendekatan yang lebih intensif pada AS, agar AS tidak melakukan negosiasi langsung dengan Iran terkait program nuklir Negeri Para Mullah itu.

Bunuh Ahmadinejad

Mantan Kepala Staff Angkatan Bersenjata Israel Moshe Ya’alon lagi-lagi melontarkan pernyataan provokatif. Pada surat kabar The Sydney Morning Herald, Ya’alon mengatakan bahwa Barat harus mempertimbangkan opsi membunuh Presiden Iran Ahmadinejad untuk menghentikan program nuklir Negeri Para Mullah itu.

"Sekarang ini, tidak ada cara lain untuk menstabilkan Timur Tengah tanpa menumbangkan rezim di Iran. Kita harus mempertimbangkan membunuh dia (Presiden Ahmadinejad). Semua pilihan harus dipertimbangkan untuk menghentikan program nuklir Iran."

Ya’alon juga mengklaim negara-negara seperti Mesir, Arab Saudi, Yordania dan negara kawasan Teluk akan mendukung serangan Israel ke Iran. Ya’alon mengaku heran ketika tahun 2003 Presiden George W. Bush memfokuskan invasi ke Irak dan bukan ke Iran.(ln/prtv)