Kemarin, Harin Israel Ma’ariv menurunkan sebuah laporan yang diperoleh dari sebuah sumber di dalam militer Israel bahwa militer negeri Zionis tersebut telah memantau strategi dan taktik berperang kelompok pejuang HAMAS. “Mereka telah berhasil mengembangkan taktik dan strategi yang hebat. Salah satu indikasinya, mereka tidak lagi terlihat gentar ketika berhadapan dengan kekuatan militer kami di jalan-jalan mau pun di pertempuran. Ini merupakan perkembangan yang tentunya tidak kami inginkan, ” tulis Ma’ariv (18/10).
Sumber militer Israel itu juga menyebutkan bahwa hal itu dinyatakan berdasarkan bukti yang cukup kuat dan telah ditunjukkan oleh pejuang-pejuang HAMAS dalam pertempuran di Khan Younis, utara Jalur Gaza.
Saat ini, HAMAS telah banyak menuai keberhasilan dalam pengembangan taktik dan strategi berperang, termasuk memodernisasi persenjataan tempurnya, seperti telah melengkapi diri dengan misil anti tank portable, seperti yang telah dimiliki Hizbullah dalam pertempuran tahun lalu di Lebanon yang berhasil menghancurkan seratusan tank Merkava andalan Israeli Defense Forces (IDF).
Salah seorang pejabat tinggi militer Israel berkeyakinan bahwa HAMAS telah meniru gaya bertempur, taktik dan strategi perang, yang diperlihatkan Hizbullah dalam perang melawan Israel tahun 2006 lalu. “HAMAS telah memiliki kemampuan melancarkan serangan besar, dalam skala luas, seperti diperlihatkan dalam penguasaan Jalur Gaza beberapa bulan lalu, ” ujarnya.
Dugaan pejabat militer Israel ini bukannya tanpa alasan mengingat kediaman pemimpin HAMAS di Lebanon berdekatan dengan kediaman pemimpin Hizbullah, Sayed Hassan Nasrallah. Keduanya, menurut sumber-sumber eramuslim. Com yang pernah ke Lebanon dan bertemu dengan Sayed Hasan Nasrallah dan Khaled Mishaal, sering bertukar pikiran untuk bersama-sama berjuang menghancurkan kekuatan Zionis Israel.
Harian Ma’ariv mengutip pernyataan pejabat tinggi militer Israel. “Dalam pertempuran di Khan Younis, kami mengerahkan pasukan dari Brigade Golani 51, sebuah pasukan elit Israel, didukung oleh pasukan tank dan unit engineering. Kami berhasil masuk wilayah itu sejauh kira-kira satu kilometer dari perbatasan dan kami langsung disambut rentetan tembakan dari bangunan-bangunan dan gedung-gedung yang rusak yang dilancarkan pejuang-pejuang HAMAS. Mereka tidak saja menembakkan peluru konvensional, tetapi dalam jarak yang amat dekat mereka juga telah berani meluncurkan misil anti tank ke arah pasukan tank kami. Salah seorang anggota kami, Ben Cobani, mengalami luka cukup parah. Ini mengingatkan kami saat bertempur melawan Hizbullah tahun lalu. ” (Rizki/MNA)