Juru Bicara Kementerian Pertahanan Irak Mayor Jenderal Muhammad al-Askari menyebut operasi keamanan di provinsi Diyala yang dilakukan sepanjang hari Sabtu dan Minggu kemarin sebagai operasi yang "paling sukses", karena berhasil menangkap empat tokoh penting dalam jaringan al-Qaidah yang beroperasi di Irak yang mencetuskan ide Negara Islam Irak
Militer Irak selama dua hari kemarin melakukan sejumlah penyerbuan pada malam hari ke provinsi Diyala untuk mengusir kelompok-kelompok yang dianggap mengganggu stabilitas keamanan dan pemberontak di provinsi itu. Dalam penyerbuan itu, mereka menangkap sejumlah orang yang mereka curigai sebagai penggerak aksi-aksi kekerasan di wilayah itu.
Di antara mereka yang ditangkap adalah Adnan Gumer Muhammad, seorang hakim al-Qaidah yang dicurigai menerapkan pengadilan syariah, Qussai Ali Khalaf yang dituduh sebagai pemimpin dan pencetus negara Islam Irak di provinsi Diyala, Ahmed Quasim Jabbar yang mengklaim sebagai pimpinan militer negara Islam Irak di Diyala dan Antisar Khudair, seorang perempuan yang dituding bertanggung jawab atas rekruitmen sejumlah perempuan Irak untuk melakukan serangan bom bunuh diri.
Di provinsi Diyala, terutama di ibukotanya Baquba, kerap terjadi serangan-serangan bunuh diri dan banyak di antaranya yang dilakukan perempuan Irak. Provinsi ini juga menjadi target pasukan AS dan militer Irak dalam mengusir kelompok-kelompok Sunni maupun Syiah, yang dianggap sebagai kelompok pemberontak di Irak.
Operasi penyerbuan hari Sabtu dan Minggu kemarin, merupakan bagian dari strategi operasi baru yang dimulai sejak hari Selasa, melibatkan sekitar 50 ribu pasukan Irak, didukung oleh pasukan AS. Mereka men-sweeping wilayah-wilayah yang dianggap berbahaya untuk menangkap orang-orang yang dicurigai dan menyita senjata-senjata mereka. Pemerintah Irak mengatakan, pihaknya sudah menangkap ratusan orang dalam operasi tersebut. (ln/al-arby)