Pasukan keamanan dan pria preman bersenjata menyerbu sebuah masjid Al Fath di Ramses Square untuk menggempur ratusan demonstran anti-kudeta yang terperangkap di dalam masjid.
AFP melaporkan bahwa polisi berhasil menyeret beberapa orang keluar dari gedung . Orang-orang yang berhasil dikeluarkan dari Mesjid itu kemudian dihadapkan dengan warga (Sekuler) yang menyerang mereka dengan tongkat dan batang besi.
Seorang pria, Waleed Attar, berada di antara sekelompok yang berhasil melarikan diri dari bangunan . Dia mengatakan kepada Al Jazeera: “Kami tidak tahu dari mana peluru berasal apakah dari pasukan keamanan atau orang-orang bersenjata yang berpakaian preman…”
Dia mengatakan mereka berhasil melarikan diri dan menghindari “preman” yang menunggu di luar. “Kami menemukan jalan antara kendaraan sebelum preman bisa menjebak kami, kami berlari karena takut ditembak. Banyak dari mereka yang terjebak dan diserang oleh preman. Mereka mengatakan kita semua akan dibantai.”
Sebelumnya, berbicara kepada Al Jazeera melalui telepon dari dalam, pengunjuk rasa Omaima Halawa mengatakan ada penembakan di dalam dan di luar gedung. Halawa mengatakan ada sekitar 700 orang di dalam masjid , termasuk perempuan dan anak-anak.
Seorang saksi penembakan itu, Abdel Kouddos, mengatakan kepada Al Jazeera: “Ada tembakan dari senjata berat Polisi dan pasukan keamanan mulai menembaki menara Masjid dan setelah itu ada api dari dalam masjid itu dan tidak jelas siapa yang melakukan penembakan itu … . ”
Setidaknya kejadian Jumat hingga sabtu ini 173 orang telah gugur dan 1.330 lainnya terluka di seluruh Mesir , menurut juru bicara pemerintah pada Sabtu. (AlJazeera/Dz)