Ikhwanul Muslimin Mesir serukan protes massal lagi untuk mengembalikan presiden terpilih Islam, tetapi juga memberi tanda pertama dari kesediaan untuk bernegosiasi dengan lawan-lawannya.
Ikhwanul Muslimin dan sekutunya yang tergabung dalam ‘Aliansi Nasional untuk Legitimasi’ mendesak demonstrasi nasional pada hari Jumat, memprediksi jutaan orang akan turun ke jalan.
Kamis, militer Mesir mengeluarkan peringatan keras terhadap demonstrasi dan Presiden interim Adly Mansour mengatakan ia akan melindungi negara terhadap mereka yang mencari “kekacauan” dalam pidato resminya yang pertama.
Pernyataan militer mengatakan bahwa “barangsiapa melakukan kekerasan dan menyimpang dari demonstrasi damai pada hari Jumat akan menempatkan kehidupannya dalam bahaya.”
Demonstrasi massa bertujuan untuk menunjukkan bahwa pendukung Mursi tidak akan menerima pemerintah baru yang didukung militer.
“Untuk setiap rakyat Mesir yang merdeka, laki laki maupun perempuan : Ayo keluar hadapi kudeta militer berdarah,” kata aliansi itu dalam sebuah pernyataan.
Gehad el-Haddad, yang mewakili gerakan Ikhwanul Muslimin dalam pembicaraan yang difasilitasi Uni Eropa dengan kelompok-kelompok politik lainnya, mengatakan kepada Reuters bahwa Ikhwan tidak akan mundur dari tuntutannya untuk mengembalikan Mursi.
Namun, seorang pejabat Ikhwanul juga mengatakan pada hari Kamis, sehari setelah delegasi Ikhwanul Muslimin bertemu dengan utusan Uni Eropa , Catherine Ashton, bahwa ikhwan telah mengusulkan kerangka kerja untuk pembicaraan yang dimediasi oleh Uni Eropa.
“Kami tidak pernah menutup pintu untuk dialog,” kata Haddad. (Arby/Dz)