Tersangka militan Islam melancarkan serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan Mesir di seluruh negeri pada hari Senin , sehari setelah lebih dari 50 orang gugur dalam demonstrasi protes terhadap pemerintah yang didukung militer .
Menteri Dalam Negeri Mohammad Ibrahim mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan pada markas keamanan di selatan Semenanjung Sinai adalah karya seorang pembom bunuh diri .
Pemboman terjadi di kota al- Tor Sinai , dekat Laut Merah, Sharm al – Sheikh , menewaskan tiga polisi dan melukai sekitar 50 polisi.
Ibrahim juga mengatakan militan Islam bertujuan untuk ” mengalihkan perhatian ” dan menyebabkan ketidakstabilan . Dia berkata: ” kita berperang dengan mereka , dan mereka telah berada di napas terakhir mereka. ”
Sementara itu, di timur laut kota Ismailia , lima tentara tewas ketika pria bersenjata menembaki merekadi dalam mobil di sebuah pos pemeriksaan , menurut Reuters .
Di Kairo , para penyerang tak dikenal menembakkan granat berpeluncur roket ke satelit komunikasi , pejabat keamanan mengatakan kepada Agence France -Presse .
Para pejabat mengatakan salah satu roket menyebabkan kerusakan parabola yang biasa digunakan untuk instalasi telepon internasional .
Sementara itu, militan Sinai menewaskan enam tentara Mesir pada hari Senin di dekat Terusan Suez , menurut laporan Reuters .
Sebelumnya pada hari Minggu lebih dari 50 pendukung Ikhwanul Muslimin gugur dalam bentrokan dengan pasukan keamanan . Hari yang paling berdarah sejak pembantaian lebih dari 3000 pendukung Presiden Mohammad Mursi Islam pada bulan Juli dan Agustus lalu .
Ikhwan membantah tuduhan telah menghasut kekerasan dan mengatakan tidak ada hubungannya dengan aktivitas militan Sinai , namun konfrontasi Sinai mengguncang Mesir pekan ini , menyusul para pendukung Mursi menyerukan protes lagi . (Arby/Dz)