Milisi Syiah Hizbullah Lebanon yang berperang untuk membela rezim Nushairiyah Suriah mengumumkan pengibaran bendera putih. Milisi Hizbullah meminta kepada mujahidin Suriah untuk mengadakan gencatan senjata di pinggiran kota Qushair, propinsi Homs, laporan situs Islammemo.
Permintaan gencatan senjata oleh milisi Syiah Hizbullah Lebanon itu terjadi setelah 54 anggota milisi Syiah itu tewas dalam baku tembak sengit di beberapa tempat terpisah di wilayah propinsi Homs, laporan aktivis revolusi Suriah Bassam Ja’arah.
Situs berita revolusi Suriah, Sana, melaporkan mujahidin Brigade Al-Hasan dan beberapa kesatuan mujahidin FSA lainnya pada Senin (29/4/2013) berhasil merebut salah satu markas milisi Syiah Hizbullah di dekat kawasan Sayidah Zaenab, ibukota Damaskus dan di kota Aqraba, pinggiran Damaskus dari beberapa arah.
Pertempuran sengit itu telah menewaskan seluruh anggota milisi Syiah Hizbullah dalam kedua markas tersebut. Usai pertempuran, mujahidin Suriah menyita identitas kewarga negaraan Lebanon dari sejumlah mayat anggota milisi Syiah Hizbullah.
Situs berita Sana juga melaporkan bahwa mujahidin Suriah merebut banyak senjata dan amunisi dari markas milisi Syiah Hizbullah. Sejumlah ranjau yang biasa dipergunakan oleh milisi Hizbullah untuk menargetkan warga sipil juga telah berhasil dijinakkan oleh mujahidin Suriah . Sementara itu salah satu Koordinator Politik dan Media mujahidin FSA, Luai Miqdad menegaskan bahwa revolusioner Suriah tidak akan membiarkan milisi Syiah Hizbullah merebut Qushair. Mujahidin FSA berjanji akan menjadikan Qushair sebagai kuburan bagi milisi Syiah Hizbullah. (Arrahmah/Dz/Eramuslim))