Simbol-simbol agama telah menjadi sasaran brutal pasukan Presiden Abbas dan milisi bersenjata pro revolusi dalam gerakan Fatah. Mereka kini mengangkat nama kelompok bersenjata “Brigade Al-Aqsha” (kataeb aqsha) dan melakukan serangan ke masjid Al-Iman yang terletak di Tulkarem.
Di masjid itu, mereka merusak kantor unit zakat dan klinik pengobatan milik masjid yang ada di lantai bawah masjid. Bukan hanya itu, mereka juga merusak lembaga pusat penghafalan Al-Quran yang berdiri di samping masjid dan menghancurkan sejumlah peralatan medis, menjarah alat-alat dan merusak berbagai dokumennya.
Menurut sejumlah saksi mata di lokasi itu, ada beberapa orang yang menyerang masjid pada jam tiga pagi, setelah mereka sebelumnya menaiki atap masjid melalui sejumlah bangunan yang berdampingan dengan masjid. Mereka lalu merusak ruang medis dan menghancurkan peralatannya termasuk peralatan bersalin, pengobatan gigi, dan juga alat-alat kedokteran umum. Para orang ‘gila’ ini kemudian menghancurkan alat billing yang menyimpan uang ribuan dolar. Mereka juga menjarah tiga alat penyimpanan uang dan sejumlah televisi, mencuri dokumen pusat penghafalan Al-Quran yang sebelumnya juga sudah dihancurkan, lalu mengambil sejumlah uang yang ada dalam kotak zakat. Setelah usai menjarah dan merusak, mereka lalu menuliskan grafiti di tembok dekat masjid "Tempat ini disegel oleh Brigade Syuhada Al-Aqsha."
Model penjarahan dan penyerangan seperti ini, sebenarnya bukan baru pertama kali terjadi. Sejumlah orang yang diduga kuat dari kelompok Fatah juga beberapa kali dikabarkan menyatroni masjid-masjid yang banyak dikelola orang-orang Hamas di Tepi Barat. Kemarin, sejumlah orang bersenjata juga menyerang Universitas Terbuka Al-Quds yang terletak di Tulkarem. Serangan pada hari Senin (18/6) itu dilakukan dengan menghancurkan lokasi tempat organisasi Islam kampus dan menyatakan bahwa aktifitas itu terlarang dilakukan di kampus.
Para mahasiswa mengaku aneh dengan sikap kejahatan luar biasa itu. Tulkarem juga menyaksikan sejumlah aksi pengrusakan rumah, dan tenda pengungsi, serta menculik seorang siswa Nidhal Samudi dari Jenin yang belajar di fakultas Khadhuri, setelah sejumlah orang bersenjata itu merusak asrama mahasiswa. Mereka menggunakan mobil sewaan dan mobil dagang untuk menyerang sejumlah lokasi tempat kader-kader Hamas. (na-str/pic)