Dr. Yasir Barhami, wakil ketua “dakwah Salafiyah” Mesir, menyerukan kepada para pejabat di Mesir perlunya untuk menghentikan pertumpahan darah rakyat Mesir serta politik “hukuman kolektif” yang dilakukan saat ini, dan segera menutup halaman sejarah Mesir yang ia gambarkan sebagai “Halaman yang paling mengerikan”, hal ini seiring dengan selesainya rekonsiliasi Nasional.
Barhami menyebut di dalam pesan yang diposting pada situs “Suara Salaf” bahwa meremehkan penumpahan darah dan mengangkat senjata terhadap rakyak adalah bentuk kedzaliman yang nyata yang saat ini mulai bermunculan di Mesir, ia menenkankan perlunya menghentikan apapun yang menyebabkan bentrokan antara anak bangsa dan pertumpahan pemuda baik laki maupun wanita, dan menyerukan untuk kembali menuju pembangunan Negara dan membangun rekonsiliasi yang sejati.
Barhami dalam pesannya tersebut juga menyebutkan bahwa komite yang melakukan amandemen terhadap konstitusi telah “melawan hukum Allah” meskipun sebagian besar tidak menyatakan hal itu secara terang-terangan namun mereka ingin berpaling dari Agama menuju kepada pendapat manusia dan undang-undangnya. Ia memperingatkan akan bahaya nya hal tersebut karena akan mempengaruhi jutaan orang selama berpuluh-puluh tahun kedepan. (hr/im)