Meski Tak Ada Bukti Terlibat Terorisme, Polisi Australia Ingin Perpanjang Penahanan Haneef

Kepolisian Australia tidak menemukan bukti bahwa seorang dokter asal India yang mereka tangkap sehari setelah insiden di bandara Glasgow dan terbongkarnya rencana serangan aksi peledakan di Inggris, terkait dengan kedua insiden tersebut.

Meski demikian, kepolisian Australia menyatakan tetap merasa yakin bahwa Muhammad Haneef yang sudah ditahan selama 11 hari tanpa tuduhan itu, punya peran dalam rencana peledakan di Inggris, yang oleh polisi Inggris diklaim berhasil mereka gagalkan. Demikian bunyi dokumen yang berhasil didapat dan dilansir surat kabar Australian.

Haneef, seorang dokter yang masih berusia 27 tahun, ditangkap di bandara Brisbane (2/7) kemarin, saat akan meninggalkan Australia dengan tiket satu kali jalan ke India.

Haneef yang berkebangsaan India, beremigrasi ke Australia dari Inggris tahun 2006 lalu. Ia diketahui sebagai sepupu jauh Kafeel dan Sabeel Ahmed, dua tersangka yang kini ditahan pemerintah Inggris, karena diduga terlibat dalam rencana ledakan bom mobil yang ditemukan di London tanggal 29 Juni kemarin, dan serangan ke bandara Glashow keesokan harinya.

Kafeel Ahmed masih dirawat di rumah sakit di Inggris, karena kondisinya kritis akibat luka bakar dari ledakan mobil yang ditabrakannnya ke bandara Glasgow. Di rumah sakit, Kafeel dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Dalam dokumen yang diungkap Australian, disebutkan bahwa polisi tidak mau membebaskan Haneef meski tidak ada bukti dia bersalah, karena polisi mencurigai Haneef memberikan dukungan pada organisasi teroris yang bertanggung jawab atas insiden di Glasow dan Inggris.

Dalam penangkapan Haneef, tim penyelidik negeri Kanguru juga menyita sejumlah perangkat keras komputer, PDA, flash disk, disket, handphone dan kamera digital milik Haneef dan teman-temannya.

Tim penyelidik, masih menurut Australian, sudah menyelesaikan interogasi, tapi mereka merasa masih perlu memproses sejumlah data yang mereka temukan dalam barang-barang elektronik itu, kemudian melakukan pengecekan dengan materi-materia yang dimiliki kepolisian Inggris.

Polisi sudah meminta para pejabat kota Brisbane agar memberi izin perpanjangan tahanan bagi Haneef sampai 27 jam ke depan. Menurut kepolisian Astralia, dibutuhkan waktu sekitar dua minggu lagi, untuk penyelidikan sampai selesai.

"Kalau Haneef dibebaskan dari penjara, akan lebih sulit lagi bagi pihak berwenang untuk memantau gerakannya dan memantau siapa saya yang sudah berkomunikasi dengannya, baik di Australia atau pun di negara lain. (ln/aljz)