Rumah sakit Mesir menerima sedikitnya 230 warga Palestina yang menjadi korban kebuasan serangan Zionis-Israel akhir Februari dan awal Maret lalu. Para pasien warga Gaza tersebut diterima di beberapa rumah sakit Mesir dekat dengan perbatasan Rafah.
Rumah sakit-rumah sakit di Gaza sendiri sejak diberlakukan embargo dan pengepungan oleh tentara Zionis mengalami kesulitan dalam merawat pasien-pasiennya. Bukan saja obat-obatan yang langka, bahkan saluran air bersih dan listrik pun diputus oleh rezim penjajah dukungan Amerika Serikat tersebut.
Walau sudah meninggalkan Gaza, tentara Zionis masih saja memberlakukan embargo total terhadap warga Gaza. Bahkan sering secara diam-diam tentara Zionis ini menembaki warga sipil Gaza tanpa pandang bulu apakah itu anak-anak kecil, bayi, maupun perempuan tua.
Dari sumber HAMAS diberitakan jika penerimaan pasien warga Gaza di Mesir adalah buah dari kesepakatan kedua belah pihak dengan sejumlah kriteria seperti pasien merupakan korban kebiadaban Israel, pasien yang menderita penyakit jantung, dan pasien yang menderita kanker yang memerlukan perawatan intensif.
Dalam hukum perang internasional sesungguhnya disebutkan jika rumah sakit, anak-anak, orangtua, dan warga sipil tidak boleh sekali pun dijadikan target perang. Namun semua hal tersebut oleh Zionis selalu dilanggar dan Amerika Serikat pun selalu mendiamkannya bahkan memberikan restu secara terang-terangan.(rz/MNA)