Mesir mulai bereaksi setelah AS menekan Negara Piramid itu untuk segera menutup perbatasan Rafah. Pasukan keamanan Mesir hari ini, Jumat (25/1) berusaha menutup kembali perbatasan tersebut yang mendapat perlawanan dari warga Ghaza. Akibatnya, bentrokan tak terhindarkan.
Warga Ghaza melempari pasukan keamanan Mesir dengan batu, ketika pasukan keamanan dengan membawa tameng dan tongkat pemukul membentuk barikade di salah satu dari tiga perbatasan. Warga Ghaza yang selama ini berduyun-duyun ke Mesir membeli kebutuhan sehari-hari khawatir akses mereka ke Mesir ditutup.
Laporan Aljazeera menyebutkan, warga Ghaza masih bebas keluar masuk perbatasan tanpa ada yang berusaha menghentikannya, namun aparat penjaga perbatasan kelihatan sudah bersiap-siap untuk menutup kembali perbatasan. Melihat hal itu, sejumlah warga Ghaza melempari penjaga dengan bantu dan sempat menimbulkan ketegangan.
AS dan Israel sudah menyatakan ketidaksenangannya dengan sikap Mesir yang memberi kebebasan pada warga Ghaza keluar masuk perbatasan Rafah, sejak dinding perbatasan itu berhasil dijebol. Deputi Menteri Pertahanan Israel, Matan Vilnai menginginkan agar tanggung jawab perbatasan Rafah diserahkan ke Israel, namun Mesir menolak keinginan Israel itu. (ln/aljz)