Sejumlah petinggi Mesir meragukan klaim Abbas yang menyebut adanya ancaman serius dari Hamas terkait upayanya melakukan pembunuhan atas Abbas.
Harian Al-Hayat, terbitan London menyebutkan salah satu petinggi Mesir yang mengatakan, “Film yang memunculkan adanya sekelompok pemuda bekerja di lorong bawah tanah, dengan pelaku yang melihat ke arah kamera secara terbuka dan jelas wajah mereka, itu menampilkan bagaimana mereka justru bangga dan senang dengan apa yang mereka lakukan. Seluruh pemuda itu juga mengenakan pakaian yang di atasnya tertulis kalimat Hamas.
Saya bertanya, “Bagaimana mungkin sekelompok orang merencanakan aksi pembunuhan dengan gaya seperti ini. Di mana para pelakunya sama sekali tidak menyembunyikan identitas wajahnya dan bekerja dengan terang-terangan padahal mereka tahu aktvfitas itu juga direkam dengan kamera?”
Ia juga mempertanyakan, “Masalah yang paling sederhana dari hal ini adalah, harusnya mereka tidak membuka identitas mereka sehingga lebih sulit untuk ditangkap. Kami bukan orang yang bodoh, film rekaman ini tidak mungkin diproses kecuali oleh orang-orang yang bodoh. ”
Menurut sumber tersebut, aksi penggalian lorong bawah tanah yang tampak dalam film tersebut justru lebih menggambarkan bagaimana aksi itu dilakukan untuk menyerang Israel. Apalagi Hamas selama ini memang mempunyai kapasitas yang baik dalam menggali lubang untuk menyerang tank-tank mirkava Israel sebagaimana yang mereka lakukan saat tank tank Israel menyerang Ghaza beberapa waktu lalu.
Sementara itu salah satu nara sumber harian tersebut menjelaskan, klip rekaman itu diterima pihak Mesir dari petinggi kepresidenan Palestina Mahmud Abbas, sejak dua bulan lalu saat yang bersangkutan masih berada di Ghaza. Pihak Mesir dimintakan untuk menyampaikan kaset itu kepada Kepala Intelejen Mesir Umar Sulaiman.
Sementara pihak Mesir minta penjelasan di mana letak lubang bawah tanah itu secara lebih spesifik. Pihak Mesir juga meminta ada salah satu pelaku dalam film itu yang bisa dihadirkan untuk diinterogasi terkait cuplikan film itu. Dan hingga kini, pihak Abbas tidak bisa menyampaikan bukti-bukti yang diminta tersebut. (na-str/pic)